×
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menggambarkan praktik pemanfaatan kearifan lokal dalam pemberdayaan masyarakat berbasis komunitas di Kelompok Perempuan Rukun Makmur Boyolali beserta faktor pendukung dan faktor penghambatnya melalui teori struktural fungsional yang dikemukakan oleh Talcot Parsonsdengan skema AGIL (Adaptation, Goal Attainment, Integration, Latency).
Penelitian ini merupakan studi kasus tunggal dengan sajian deskriptif kualitatif. Data diambil dengan teknik wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan teknik pemilihan informan menggunakan purposive.Untuk menjamin validitas data digunakan triangulasi sumber, sedangkananalisis data menggunakan analisis model interaktif.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Kelompok Perempuan Rukun Makmur telah memanfaatkan kearifan lokal yang dimiliki dalam setiap kegiatannya yang berfokus dalam sektor pertanian dan peternakan. Tujuan awal terbentuknya Kelompok Perempuan Rukun Makmur sendiri adalah untuk meningkatkan perekonomian keluarga pasca Erupsi Merapi tahun 2010 yang menyebabkan rusaknya lahan pertanian dan harga hewan ternak merosot tajam. Dengan dampingan dari divisi Sustainable Livelihood (SL) SPEK-HAM Surakarta Program pemberdayaan yang dilakukan adalah penanaman tanaman pangan di lingkungan sekitar tempat tinggal, pengadaan ternak kambing dengan sistem bagi hasil, program Posyandu Kambing, dan juga sekolah komunitas. Dalam prakteknya, berbagai macam kegiatan Kelompok Perempuan Rukun Makmur telah meningkatkan berbagai macam partisipasi kaum perempuan dalam berbagai bidang karena memiliki akses yang lebih luas baik dengan pihak pendamping, mitra kelompok, dan juga pihak pemerintah. Walaupun memiliki berbagai macam tantangan seperti masih minimnya dana yang dimiliki, resiko bencana alam, dan masih minimnya pengetahuan terkait pengelolaan hewan ternak, bahkan hingga berorganisasi dan mengembangkan usaha yang dmiliki oleh pengurus dan anggota. Tetapi dengan semangat ngangsu kawruh dan kekeluargaan yang tinggi membuat Kelompok Perempuan Rukun Makmur menjadi salah satu kelompok yang memiliki pengaruh cukup kuat di desa Musuk melalui berbagai kegiatan yang dilakukannya.
Kata kunci : Kearifan Lokal, Pemberdayaan Masyarakat, Kelompok Perempuan.
ABSTRACT
This research aims to find how the practice the useof local wisdom in empowering society with community based in the Rukun Makmur Boyolali Women’s Group. This research also aims to know what are the supporting and restricting factorsin the practice of the useof local wisdom in done by Rukun Makmur Boyolali Women’s Group.
The theory used in this research is structural functional theory advanced by Talcot Parsons which contains the concept of AGIL (Adaptation, Goal Attainment, Integration, Latency). The kind of this research is a case study presented in the form of a descriptive qualitative. The data is taken with in depth interviews technique, observation, and documentation. The technique of selecting informantuses purposive sampling technique. Source triangulation is used to ensure the validity of data used triangulation source, while the analysis of the data used is an interactive model.
From the results of the research, it can be concluded that Rukun Makmur Boyolali Women’s Group hasused the local wisdom possessed in each of its activities which are focused in agriculture and ranch. The original purpose of the formation of Rukun Makmur Boyolali Women’s Group was to improve the family economical conditionafter theeruption of Merapi in 2010 causing the destruction of the agricultural land and the livestock prices which is decreased sharply. With the accompaniment of Sustainable Livelihood (SL) SPEK-HAM Surakarta division, the empowerment program doneare planting food crops in the neighborhood around the residence, goat cattle procurement with profit sharing system,goat Posyandu program,and also community school. In the practice, the various activity programs of Rukun Makmur Boyolali Women’s Group have improved the various participations of women in every field because they have wider access with the accompaniment division, the group partner, and the government. Although it has many challenges like the sort of fund, natural disaster risk, and the lack of the knowledge which is had by the administrator and the members, yet with the ngangsu kawruh spirit and the high kinship make Rukun Makmur Boyolali Women’s Group become one of the groups having strong influence in Musuk village by the various activities done.
Keywords: Local Wisdom, Society Empowerment, Women’s Group