ABSTRAKPratiwi Retnaningsih, G0012163, 2015. Hubungan Aktivitas Fisik Olahragadengan Andropause. Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret,Surakarta. Latar Belakang : Andropause adalah sindrom penurunan kemampuan fisik,seksual, dan psikologi yang dihubungkan dengan berkurangnya hormontestosteron dalam darah. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan kadartestosteron dalam darah adalah dengan melakukan aktivitas fisik olahraga.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik olahragadengan andropause. Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitikdengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di Desa DukuhKecamatan Mojolaban, Sukoharjo. Sampel yang digunakan adalah laki-lakiberusia 40-60 tahun, menikah, tidak mempunyai riwayat penyakit kronis, tidakmempunyai riwayat penyakit pada alat genital, tidak terdapat anggota keluargayang meninggal dalam kurun waktu 3 bulan terakhir, skor L-MMPI denganjawaban “Tidak” = 10, dan bersedia menjadi responden serta menyetujui informedconsent. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling setelahdiseleksi berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Variabel terikat dalampenelitian ini adalah andropause, sedangkan variabel bebasnya adalah aktivitasfisik olahraga. Subjek penelitian mengisi (1) Formulir biodata dan informedconsent, (2) Kuesioner L-MMPI untuk mengetahui kejujuran responden dalammengisi kuesioner, (3) Kuesioner ADAM untuk mengetahui andropause, dan (4)Kuesioner Baecke untuk mengetahui tingkat aktivitas fisik olahraga. Diperolehdata sebanyak 60 subjek penelitian dan dianalisis menggunakan uji Chi-Kuadratdilanjutkan dengan uji koefisien kontingensi (C).Hasil Penelitian : Dari analisis data dengan angka kemaknaan a = 0,05 diperolehnilai p = 0,004 (p < 0,05) dengan keeratan hubungan 0,349.Simpulan Penelitian : Secara statistik, terdapat hubungan yang bermakna dengankorelasi lemah antara aktivitas fisik olahraga dengan andropause.