ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui, (1) model pembelajaran manakah yang menghasilkan prestasi belajar lebih baik antara model pembelajaran tipe TPS-LSWQ, model pembelajaran TPS biasa dan model pembelajaran langsung dalam pembelajaran matematika pada materi pokok bangun ruang sisi datar.(2) manakah yang memberikan prestasi belajar lebih baik antara siswa yang mempunyai kemampuan bekerja sama tinggi, sedang atau rendah dalam pembelajaran matematika pada materi pokok bangun ruang sisi datar.. (3) manakah yang memberikan prestasi belajar lebih baik antara model pembelajaran TPS-LSWQ, model pembelajaran TPS, ataukah model pembe-lajaran langsung pada masing-masing kemampuan bekerja sama. (4)manakah yang memberikan prestasi lebih baik antara kemampuan bekerja sama tinggi, kemampuan bekerja sama sedang, ataukah kemampuan bekerja sama rendah pada masing–masing kelas yang menggunakan model pembelajaran TPS-LSWQ, TPS dan Langsung.
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental semu. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri di Kabupaten Karanganyarpada Tahun Ajaran 2014/2015.Sampel penelitian ini terdiri atas272 siswa yang terdiri dari tiga grup eksperimen. Tiga grup tersebut terdiri dari grup I, grup II, dan grup III.Dari masing-masing grup, grup I terdiri atas 90 siswa, grup II terdiri atas 92 siswa dan grup III terdiri atas 90 siswa. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes prestasi belajar matematika, dan angket. Teknik analisis data menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama.
Hasil dari penelitian ini, (1) model pembelajaran kooperatif tipe TPS-LSWQ memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada model pembelajaran TPS biasa dan pembelajaran langsung, sedangkan model pembelajaran TPS biasa memberikan prestasi lebih baik daripada menggunakan pembelajaran langsung pada materi pokok persamaan garis lurus. (2) Siswa dengan kemampuan bekerja sama tinggi mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada siswa dengan kemampuan bekerja sama sedang dan rendah, sedangkan siswa dengan kemampuan bekerja sama sedang mempunyai prestasi belajar lebih baik daripada siswa dengan kemampuan bekerja sama rendah pada materi pokok persamaan garis lurus. (3) Pada masing-masing kemampuan bekerja sama, siswa dengan kemampuan bekerja sama tinggi, kemampuan bekerja sama sedang, dan kemampuan bekerja sama rendah, siswa yang menggunakan model pembelajaran TPS-LSWQ, TPS dan Langsung memberikan pretasi belajar yang sama baiknya. (4) Pada masing-masing model pembelajaran TPS-LSWQ, siswa dengan kemampuan bekerjasama tinggi, sedang, dan rendah menghasilkan prestasi belajar yang sama baiknya, TPS, siswa dengan kemampuan bekerjasama tinggi, sedang, dan rendah menghasilkan prestasi belajar yang sama baiknya dan model pembelajaran langsung, siswa dengan kemampuan bekerjasama tinggi dan sedang menghasilkan prestasi yang sama baiknya, sedangkan siswa yang memiliki kemampuan bekerjasama tinggi menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik daripada siswa yang memiliki kemampuan bekerjasama rendah serta siswa yang memiliki kemampuan bekerjasama sedang menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik daripada siswa yang memiliki kemampuan bekerjasama rendah.
Kata kunci:Model pembelajaran TPS-LSWQ, Model pembelajaran TPS,Model pembelajaran Langsung, Kemampuan Bekerja Sama, dan Prestasi belajar.
ABSTRACT
The objectives of this research were to investigate, (1) which of the TPS-LSWQ learning model, the TPS learning model, and the direct learning model results in a better mathematics learning achievement; (2) which of the students with high, medium, and low team work have a better mathematics learning achievement; and (3) which of team work of the students result in a better learning achievement for each learning models; and (4) which of the TPS-LSWQ, TPS and direct learning models result in a better learning achievement for each level of team work of the students.
This research used the quasi-experimental method. The population of this research was all students of the junior secondary schools in Karanganyar in the academic year of 2014/2015. The samples of this research consisted of 272 students who were divided into three experiment groups. The three groups consisted of group 1, group 2, and group 3. In each group 1,2, and 3 consisted of 90, 92, and 90 students. The data of this research were gathered from test of learning achievement in mathematics and questionnaire. The data were then analyzed by using unbalanced two-way analysis of variance.
According to the research results, it can be concluded, (1) the learning model of TPS-LSWQ was better than that of the TPS and direct learning models while the learning model of TPS was better than the direct learning model; (2) the students with high team work had a better learning achievement than those with medium and low team work while the students with medium team work was better than the low team work; (3) in each team work, student with high team work, medium team work, and low team work, the mathematics learning achievement of the students taught with TPS-LSWQ learning model, TPS learning model, and direct learning model was as good as that of those; and (4) in TPS-LSWQ learning model, students with high, and medium and low team work had the same achievement, the TPS learning model, students with high and medium team work had the same achievement, students with high team work had better achievement than low team work, and students with high team work had better achievement than low team work, the direct learning model, students with high and medium team work had the same achievement, students with high team work had better achievement than low team work, and students with high team work had better achievement than low team work.
Keywords:TPS-LSWQ learning model, TPS learning model, direct learning model, team work and learning achievement.