ABSTRAK
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan proses pembelajaran dengan model ARCS yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri Gondangrejo pada mata pelajaran matematika, (2) mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa kelas XI IPA SMA Negeri Gondangrejo pada mata pelajaran matematika dengan menerapkan model pembelajaran ARCS dan (3) mengetahui peningkatan ketuntasan belajar matematika siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri Gondangrejo setelah diterapkan model pembelajaran ARCS.
Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah guru matematika dan siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri Gondangrejo tahun ajaran 2014/2015. Sumber data pada penelitian ini diperoleh dari catatan lapangan, hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran, hasil observasi motivasi belajar siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri Gondangrejo. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data secara deskriptif yang berisi tentang analisa terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti pada setiap pertemuan, presentase dari skor yang diperoleh dari beberapa indikator motivasi belajar siswa dan skor hasil tes akhir siklus yang diperoleh siswa. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis deskriptif. Indikator keberhasilan penelitian ini adalahsetiap indikator motivasi belajar memperoleh pencapaian minimal 70% dari jumlah seluruh siswa dan setidaknya 70% siswa telah mencapai KKM.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa langkah pembelajaran dengan model pembelajaran ARCS (Attention, Relevance, Confidence and Satisfaction) yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan ketuntasan belajar matematika siswa adalah: 1) Kegiatan pendahuluan, guru membuka pelajaran dan menanyakan pertanyaan-pertanyaan apersepsi yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari siswa dan dilakukan dengan menarik, memberitahu siswa tujuan dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan, memotivasi siswa mengenai kegunaan materi pada keidupan sehari-hari. 2) Kegiatan inti, guru membimbing siswa membentuk kelompok, membagikan Lembar Kerja Siswa kepada masing-masing kelompok, menyampaikan garis besar materi pembelajaran dengan media yang menarik dan diselingi humor, berkeliling memantau jalannya diskusi siswa dan membantu siswa yang bertanya, meminta perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok masing-masing ke depan kelas dan meminta siswa lain untuk memberikan pertanyaan atau pendapat tentang apa yang dipresentasikan, memberi penjelasan dan masukan mengenai hasil presentasi siswa, memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai masukan guru dan memberi motivasi kepada siswa dan mengumumkan kelompok terbaik dan memberikan penghargaan kelompok. 3) Kegiatan penutup, guru bersama siswa me-review pembelajaran yang telah dilakukan, memberikan kuis untuk dikerjakan secara mandiri, memberi pekerjaan rumah pada siswa dan meminta siswa untuk mengumpulkannya pada pertemuan selanjutnya, dan kegiatan terakhir yaitu memberitahukan siswa tujuan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya. Berdasarkan hasil observasi motivasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika, rata-rata persentase motivasi belajar siswa pada pra siklus sebesar 26,4%. Setelah diterapkan model pembelajaran ARCS (Attention, Relevance, Confidence and Satisfaction), pada siklus I rata-rata motivasi belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 29% menjadi 55,4% dan siklus II mengalami peningkatan sebesar 21,8% menjadi 77,2%. Persentase ketuntasan belajar matematika siswa yang tuntas pada pra siklus sebesar 24%. Setelah diterapkan model pembelajaran ARCS (Attention, Relevance, Confidence and Satisfaction) pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan dan mencapai target yang telah ditetapkan. Persentase siswa yang tuntas pada siklus I sebesar 48% dan siklus II sebesar 72%.
Berdasarkan hasil observasi selama proses pembelajaran dan hasil tes siklus dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran ARCS (Attention, Relevance, Confidence and Satisfaction) dapat meningkatkan motivasi belejar siswa dan ketuntasan belajar matematika siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri Gondangrejo tahun ajaran 2014/2015.
Kata kunci: ARCS,motivasi belajar siswa, ketuntasan belajar matematika.
ABSTRACT
This classroom action research aims to: (1) describe learning process using ARCS learning model that can improve student’s motivation to study mathematic, (2) measure the improvement of student motivation to study mathematic by implementing ARCS learning model, and (3) measure the improvement of mastery on mathematics after implementation of ARCS learning model.
This research is repeated in 2 cycles. Every cycles composed of 4 steps, which is: planning, action, observation, and reflection. Subject of this research is teachers and students of SMA Negeri Gondangrejo XI IPA 1 class from year 2014/2015. Data source is taken from field notes, obervation of study feasibility, observation of student’s learning motivation, and students of SMA Negeri Gondangrejo XI IPA 1 class. This research gather descriptive data which contain analyzation of every learning process done by researcher, percentage score of several student learning motivation indicator, and student’s score of end cycle test. Data is analyzed using descriptive method. There area two success criteria of this research. First, percentage score of severy tudent learning motivation indicator must reach at least 70%. Second, at least 70% of student is passing KKM.
This research concludes that: There are three steps of learning process using ARCS model that can improve student’s learning motivation and mastery on mathematics, which is: 1) Preliminary activity, teacher attractively start the lesson and ask aperceptive question linked with student’s daily activity, tells student about learning goal and activity and tells student about lesson’s use in daily activity. 2) Main activity, teacher split class into groups of four to five students, distribute working sheet to each group, explain main topic of lesson using interesting media, monitor student’s discussion and answer student’s question, ask each group to explain their discussion result in front of the class, and ask other students to give question or commentary regarding the result. Teacher gives explanation and advisory regarding the presentation result, ask student to give question or commentary regarding teacher’s explanation and advisory, motivate students regarding the presentation and announce and gives appreciation to best student group. 3) Closing activity, teacher and student reviews today’s lesson, gives independent quiz test gives homework and ask student to collect them during next meeting, and the last activity teacher explain next meeting’s learning goal. Based on observation result, student’s learning motivation average percentage during pre-cycles is measured at 26,4%. After implementation of ARCS learning model at cycle 1, the percentage increases by 29% and becomes 55,4%. And after last implementation at cycle 2, the percentage increase further by 21,8% and becomes 77,2%. At pre-cycle, percentage of student that pass KKM is 24%. After implementation of ARCS at cycle 1, the percentage increased to 48%. And after cycle 2, it increased further to 72%. Based on those result, all success criteria of this reseach is achieved.
Based on observation result during learning process and end-cycle test result, it is concluded that implementation of ARCS learning model can improve motivation and mastery on mathematics of SMANegeri Gondangrejo class XI IPA 1 student from year 2014 / 2015.
Keywords : ARCS,student learning motivation, mastery on mathematics.