ABSTRAK
Latar Belakang :Sindroma premenstruasi merupakan kumpulan gejala fisik, gejala psikologi, gejala emosi yang muncul 7-10 hari menjelang menstruasi dan mereda setelah menstruasi. Mooddepresi merupakan salah satu gejala dari sindroma premenstruasi. Depresi adalah perubahan suasana hati berupa kesedihan, anhedonia, dan berbagai sindroma klinik yang kompleks. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret memiliki angka prevalensi sindroma premenstruasi yang tinggi dan tuntutan mahasiswa dalam menempuh pendidikan memiliki kontribusi dalam timbulnya gejala depresi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan sindroma premenstruasi dan tingkat depresi pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Metode :Peneliti menggunakan studi penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional dengan teknik simple random sampling yang dilakukan pada September sampai dengan Oktober 2015 di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Sampel adalah Mahasiswi Fakultas Kedoktean Universitas Sebelas Maret Surakarta, sesuai kriteria inkulsi yang ditetapkan. Variabel bebas adalah sidroma premenstruasi dan variabel terikat adalah tingkat depresi. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan  uji Chi Square.
Hasil : Uji analisis Chi Square didapatkan hasil p<0,05 (p=0,04), hubungannya lemah yaitu 0,28 (antara 0,20-0,39), arah korelasi positif untuk p<0,05.
Simpulan :Ada hubungan yang bermakna (p<0,05) antara sindroma premenstruasi dan tingkat depresi pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan kekuatan korelasi lemah (r=0,28) dan arah korelasi positif  yang berarti semakin besar nilai sindroma premenstruasi semakinbesarpula nilai tingkat depresi.
Kata Kunci : sindroma premenstruasi, tingkat depresi
ABSTRCT
Background :Premenstrual syndrome was a set of physical symptoms, psychological symptoms, emotion symptoms that occured7-10 days before menstruation and would decrease while menstruation occured. Depression was one symptom of premenstrual syndrome. Depression was a mood change with sadness, anhedonia and complex clinical syndrome. Medical Faculty of Sebelas Maret University had high prevalence of premenstrual syndrome and demanded of students in studying contributes in the onset of depressionsymptoms. The purpose of this study was to determine the relationship of premenstrual syndrome and depression level in Medical Student of Sebelas Maret University Surakarta.
Methods:This study was an observational analytic with cross sectional study approach, which usedsimple random sampling technique.This research was conducted in September-October 2015 atFaculty of Medicine Sebelas Maret University Surakarta. The subject were female medical students of Sebelas Maret University who were appropriate to the required inclusion criterias. Depend variable was premenstrual syndrome and independent variable was depression level. The data was collected by answering questionnaire. Data were analyzed statistically by Chi Square analysis test.
Result :Chi Square analysis test resultwas obtainedp<0,05 (p=0,04), weak correlati (range=0,20-0,39), positive direction of the correlation with p<0,05.
Conclusions :There was a significant correlation (p<0,05) between premenstrual syndrome and depression level in Medical Student of Sebelas Maret University Surakarta, the correlation was weak (score = 0,28) and positive correlation, which meanthatincrease level of premenstrual syndromewould also increase depression level.
Keywords: premenstrual syndrome, depression level