Penulis Utama : Muhamad Andika P.b
NIM / NIP : D0111061

ABSTRAKMasalah kemiskinan menjadi tantangan yang harus dihadapi dan diatasi oleh semuanegara didunia termasuk di negara-negara berkembang seperti Indonesia, Salah satupermasalahan yang timbul dari kemiskinan yakni tentang kualitas kesehatanmasyarakat. Salah satu aspek pembangunan yang memiliki fungsi penting karenaberkaitan dengan kesehatan, pola hidup serta kondisi lingkungan ialah Sanitasi.Namun demikian, belum semua masyarakat menyadari arti penting dari sanitasi.Bahkan seringkali sanitasi dianggap sebagai urusan belakang. Persepsi tersebut perluuntuk diubah sehingga semua pihak dapat menyadari sepenuhnya bahwa urusansektor sanitasi merupakan urusan yang penting dan cukup vital. Berdasarkan haltersebut Pemerintah Kota Surakarta melalui Dinas Pekerjaan Umum mengajakstakeholders terkait untuk melaksanakan program sanitasi perkotaan berbasismasyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kolaborasi antarstakeholders yaitu Dinas Pekerjaan Umum, TFL, LKM, Pokjasan, Kader Sanitasi,KSM, dan KPP di Kelurahan Mojosongo dalam pelaksanaan program sanitasiperkotaan berbasis masyarakat Kota Surakarta. Penelitian ini menggunakan metodedeskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian diperoleh dari informan, hasilwawancara, dan observasi. Pemilihan informan dilakukan secara purposive sampling.Validitas data menggunakan cara triangulasi sumber (data). Teknik analisa datamenggunakan model analisis interaktif.Hasil penelitian menggambarkan bagaimana kolaborasi yang berjalan antara DinasPekerjaan Umum, TFL, LKM, Pokjasan, Kader Sanitasi, KSM, dan KPP diKelurahan Mojosongo. Peneliti menyimpulkan bahwa kolaborasi tersebut cukupberjalan efektif, namun masih belum optimal dikarenakan belum terpenuhinyabeberapa item keberhasilan kolaborasi seperti dalam pelaksanaan komitmen,kurangnya kepercayaan antar anggota, dan belum terpenuhinya sumberdaya baikdana maupun sumber daya manusia dalam hal pemeliharaan sarana yang terbangun.Hambatan yang terjadi dalam kolaborasi berasal dari faktor institusi dan faktorpolitik. Terkait hal tersebut, peneliti memberi saran agar masing-masing stakeholdersmemiliki komitmen yang kuat dan memaksimalkan perannya, serta Pemerintah danpara stakeholders terkait diharapkan untuk segera melakukan evaluasi agar kolaborasidimasa yang akan datang dapat berjalan efektif.Kata kunci : collaborative governance, sanitasi air limbah rumah tangga, SurakartaABSTRACTThe problem of poverty is a challenge that must be faced and resolved by all countriesin the world including developing countries such as Indonesia, one of the problemsarising from poverty is about the quality of public health. One of the aspects ofdevelopment have an important function as it pertains to health, life and theenvironment i.e Sanitation. However, not all communities are aware of the importanceof sanitation. Even sanitation are often considered to be a back Affairs. Suchperceptions need to be altered so that all parties can realize fully that the Affairs of thesanitation sector is an important affair and quite vital. Based on the foregoingGovernment Surakarta city through public works invites stakeholders related to carryout community-based urban sanitation programs. The purpose of this study is todescribe collaboration among stakeholders namely the public works agency, TFL,LKM, Pokjasan, Kader sanitation, KSM, and KPP in Kelurahan Mojosongo urbansanitation programmes in the implementation of community-based city of Surakarta.This research uses qualitative descriptive method. The data source in the researchobtained from the informant, the results of interviews and observations. The selectionof purposive sampling conducted in the informant. The validity of the data usingtriangulation source (data). Data analysis techniques using interactive analysismodels.Research results illustrate how collaboration that runs between the public worksagency, TFL, LKM, Pokjasan, Kader sanitation, KSM, and KPP in KelurahanMojosongo. Researchers concluded that such collaboration is quiet effective, but stillnot optimal due to not yet satisfy some items such as the successful collaboration inthe implementation of commitments, lack of trust between the members, and not tosatisfy both the resources of the Fund as well as human resources in terms ofmaintenance means the awakened. The bottleneck that occurs in the collaborationstems from factors of institutional and political factors. Related there to, theresearchers advise in order for each of the stakeholders have a strong commitment andmaximize its role, as well as Government and related stakeholders expected toimmediately undertake an evaluation of enabling collaboration in the future can runeffectively.Keywords : collaborative governance, household waste water sanitation, Surakarta

×
Penulis Utama : Muhamad Andika P.b
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : D0111061
Tahun : 2015
Judul : Efektivitas Collaborative Governance dalam Penanganan Sanitasi Airlimbah Rumah Tangga pada Program Sanitasi Perkotaan Berbasis Masyarakat (SPBM) di Kelurahan Mojosongo Kota Surakarta Tahun 2014
Edisi :
Imprint : Surakarta - FISIP - 2015
Program Studi : S-1 Ilmu Administrasi Negara
Kolasi :
Sumber : UNS-FISIP Jur. Ilmu Administrasi-D0111061-2015
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Drs. Sudarmo, M.A, Ph.D
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. ISIP
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.