Abstrak |
: |
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) manakah yang menghasilkan prestasi belajar lebih baik antara model PBL, TGT atau DI; (2) manakah yang mempunyai pretasi belajar lebih baik, siswa dengan kemampuan berpikir kreatif tinggi, sedang atau rendah; (3) pada masing-masing model pembelajaran, manakah yang mempunyai prestasi belajar lebih baik, siswa dengan kemampuan berpikir kreatif tinggi, sedang atau rendah; dan (4) pada masing-masing kemampuan berpikir kreatif, manakah yang menghasilkan prestasi belajar lebih baik, model PBL, TGT atau DI. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan desain faktorial 3 × 3. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri di Kabupaten Purbalingga tahun pelajaran 2014/2015. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 277 siswa, yang diambil secara stratified cluster random sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes berpikir kreatif dan tes prestasi belajar matematika. Pengujian hipotesis menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama. Berikut kesimpulan berdasarkan pembahasan analisis data (1) PBL memberikan prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan dengan TGT atau DI, TGT memberikan prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan dengan DI. (2) Siswa dengan kemampuan berpikir kreatif tinggi mempunyai prestasi belajar yang lebih baik dibanding siswa dengan kemampuan berpikir kreatif sedang atau rendah, siswa dengan kemampuan berpikir kretif sedang mempunyai prestasi belajar yang lebih baik dibanding kemampuan berpikir rendah. (3) Terdapat interaksi antara model pembelajaran dan berpikir kreatif siswa terhadap prestasi belajar. Pada model PBL, siswa dengan kemampuan berpikir kreatif tinggi mempunyai prestasi belajar yang lebih baik dibanding siswa dengan kemampuan berpikir kreatif sedang, siswa dengan kemampuan berpikir kreatif tinggi mempunyai prestasi belajar yang lebih baik dibanding kemampuan berpikir kreatif rendah, siswa dengan kemampuan berpikir kreatif sedang dan rendah tidak memberikan efek yang berbeda terhadap prestasi belajar. Pada model TGT, siswa dengan kemampuan berpikir kreatif tinggi dan sedang tidak memberikan efek yang berbeda terhadap prestasi belajar, siswa dengan kemampuan berpikir kreatif tinggi memberikan prestasi belajar yang lebih baik dibanding siswa dengan kemampuan berpikir kreatif rendah, siswa dengan kemampuan berpikir kreatif sedang dan rendah tidak memberikan efek yang berbeda prestasi belajar. Pada model DI, kemampuan berpikir kreatif siswa tidak memberikan efek yang berbeda terhadap prestasi belajar. (4) Terdapat interaksi antara model pembelajaran dan berpikir kreatif siswa terhadap prestasi belajar. Pada kemampuan berpikir kreatif tinggi, PBL dan TGT tidak memberikan efek yang berbeda terhadap prestasi belajar, PBL memberikan prestasi belajar yang lebih baik dibanding DI, TGT memberikan prestasi belajar yang lebih baik dibanding DI. Pada kemampuan berpikir kreatif sedang, PBL dan TGT tidak memberikan efek yang berbeda terhadap prestasi belajar, PBL memberikan prestasi belajar yang lebih baik dibanding DI, TGT dan DI tidak memberikan efek yang berbeda terhadap prestasi belajar yang berbeda. Pada kemampuan berpikir kreatif rendah, Ketiga model tidak memiliki efek yang berbeda terhadap prestasi belajar. Kata Kunci: Problem Based Learning, Teams Games Tournament, Pengajaran Langsung, Kemampuan Berpikir Kreatif, dan Prestasi Belajar Matematika. |