×
Simpang merupakan suatu elemen yang cukup penting dalam sistem transportasi di kota
besar, Simpang Jl. Abdul Rahman Saleh – Jl. Letjen S. Parman merupakan simpang 4 tak
bersinyal diwilayah kastelan, kecamatan banjarsari, Surakarta, dengan tingkat kepadatan
lalu lintas berat dan ringan di ruas jalan ini cukup besar dan mempunyai peranan besar di
kota Surakarta. Maka dengan memperhatikan kondisi geometri jalan, volume arus
lalulintas, hambatan samping dan lingkungan simpang yang merupakan daerah komersil,
dilakukan pengamatan untuk menganalisis kinerja simpang tersebut.
Evaluasi kinerja simpang yang dilakukan adalah dengan melakukan survey di lapangan
untuk mendapatkan data primer maupun data sekunder yang kemudian akan di olah dengan
menggunakan acuan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997.
Dari hasil analisa dapat disimpulkan bahwa simpang Jl. Abdul Rahman Saleh – Jl. Letjen
S. Parman memiliki nilai Derajat Kejenuhan (DS) = 1,00 tundaan simpang (D) = 18,94
det/smp (kondisi eksisting). Oleh karena itu kemudian dilakukan alternatif penanganan
dengan simpang bersinyal dan pelebaran pada pendekat timur (2,5m) menghasilkan nilai
derajat kejenuhan (DS) pendekat Timur (ST) = 0,599 ; Timur (RT) = 0,175 ; Barat = 0,715
; dan Selatan = 0,178 . Panjang antrian (QL) T-ST = 46 m pada pendekat Timur, (QL) TRT=
33 m pada pendekat Timur, (QL) B = 61 m pada pendekat Barat, (QL) S= 13 m pada
pendekat Selatan. Sehingga pemasangan lampu lalulintas dan pelebaran 2,5m pada
pendekat timur merupakan alternatif terbaik untuk memecahkan masalah kemacetan pada
simpang Jl.Abdul Rahman Saleh – Jl. Letjen S. Parman. Rencana anggaran biaya untuk
desain ulang simpang adalah sebesar Rp. 226.461.000.
Kata kunci : Simpang tak bersinyal, Simpang bersinyal, Manajemen simpang.