×
Lupus memang bukan penyakit baru dan memerlukan penanganan khusus. Namun, hanya sebagian kecil masyarakat yang mengetahuinya. Penderita lupus semakin lama juga semakin meningkat dan dibutuhkan motivasi serta dukungan sosial untuk membentuk semangat hidupnya. Minimnya informasi dan dibutuhkannya dukungan sosial melatarbelakangi keberadaan komunitas Griya Kupu Solo untuk membantu penyampaian informasi tentang Lupus dan motivasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana aktivitas komunikasi serta kendala dan dukungan komunikasi pada ODAPUS (Orang dengan Lupus) dalam Pembentukan Semangat Hidup di Komunitas Griya Kupu Solo.
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan sumber data utama yang diperoleh dari wawancara dan observasi, sedangkan data pendukung diperoleh dari dokumen-dokumen serta data pendukung lainnya. Teknik analisa dilakukan melalui proses reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling.
Dari hasil penelitian yang ada dapat diketahui bahwa aktivitas komunikasi yang ada pada komunitas Griya Kupu Solo dimulai dengan penerimaan ODAPUS baru, pembinaan dan yang terakhir pengikutsertaan kegiatan. Dalam tahap penerimaan ODAPUS baru dan pembinaan menggunakan komunikasi interpersonal lebih bersifat nonformal, sedangkan pada tahap pengikutsertaan kegiatan menggunakan komunikasi kelompok yang lebih bersifat formal. Faktor yang menjadi hambatan dalam komunitas Griya Kupu Solo timbul dari dalam diri individu masing-masing. Ada rasa iri yang dirasakan oleh beberapa ODAPUS saat sharing tetapi bukan menjurus pada personal individu, tetapi lebih pada perkembangan kesembuhan yang dialami. Kesadaran diri akan kesamaan pengalaman yang dialami masing-masing anggota menjadi poin penting bagi pendukung motivasi satu sama lain.
Saran dari penulis yaitu dalam komunitas Griya Kupu Solo sebaiknya satu orang memegang satu peran sehingga dapat menjalankan tugasnya secara efektif. Bagi ODAPUS sebaiknya mau mendengarkan informasi yang benar dan tidak menyebarkan isu yang membuat ODAPUS lain kebingungan. Selain itu, ODAPUS diharapkan mau terbuka sehingga lebih cepat mengembalikan semangat hidup lagi.
Kata kunci: Aktivitas Komunikasi, ODAPUS (Orang dengan Lupus)