Penulis Utama : Prathita Nityasewaka
NIM / NIP : G0012161
×

Pendahuluan: Prevalensi Diabetes Melitus (DM) meningkat dalam satu dekade terakhir. Edukasi, pengaturan diet, dan aktivitas fisik merupakan penatalaksanaan DM yang direkomendasikan. Namun, angka keberhasilannya rendah sehingga terapi DM tetap menyandarkan pada penggunaan obat antidiabetik. Penghambat Dipeptidyl Peptidase-4 (DPP-4) merupakan obat baru yang digunakan untuk terapi DM tipe 2 karena banyak pasien yang tidak dapat mencapai kadar glukosa darah normal dengan menggunakan metformin, sulfonilurea, meglitinide, thiazolidinedione, dan penghambat a-glucosidase. Saat ini, banyak tanaman herbal Indonesia yang digunakan sebagai terapi alternatif DM tetapi belum ditemukan senyawa aktifnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi fitokimia tanaman herbal Indonesia yang memiliki aktivitas sebagai penghambat DPP-4.
Metode Penelitian: Penelitian ini adalah penelitian bioinformatika dengan metode molecular docking. Struktur tiga dimensi DPP-4 diunduh dari Protein Data Bank dengan kode akses PDB 3F8S. Sitagliptin merupakan salah satu penghambat aktivitas DPP-4 yang digunakan sebagai senyawa standar. Struktur tiga dimensi sitagliptin diperoleh dari ZINC database dengan kode akses ZINC22007143. Sampel penelitian adalah seluruh fitokimia tanaman herbal Indonesia yang memenuhi kriteria Lipinski’s rule of five dan memiliki struktur tiga dimensi yang terdaftar di database HerbalDB dan Pubchem. Uji molecular docking dilakukan sebanyak tiga kali dengan menggunakan software AutoDock Vina 1.1.2. Visualisasi hasil uji molecular docking dilakukan dengan menggunakan software PyMol 1.7 dan Chimera 1.9.
Hasil Penelitian: Sebanyak 422 fitokimia tanaman herbal Indonesia didockingkan dengan DPP-4. Actinodaphnine mampu berinteraksi dengan dua residu catalytic triad (Ser 630 dan His 740) dan memiliki tiga kesamaan lokasi interaksi dengan sitagliptin pada residu Glu205, Glu 206, dan Tyr 662. Coreximine dan oxonantenine berinteraksi dengan dua residu yang sama dengan sitagliptin, yaitu pada residu Glu 205 dan Glu 206. Ketiga fitokimia tersebut memiliki energi ikatan lebih rendah dari sitagliptin.
Simpulan Penelitian: Actinodaphnine, coreximine, dan oxonantenine merupakan fitokimia yang kemungkinan memiliki aktivitas sebagai penghambat DPP-4 lebih baik daripada sitagliptin secara komputasional. Penelitian lanjutan secara in vitro perlu dilakukan untuk membuktikan aktivitas fitokimia tersebut sebagai penghambat DPP-4.
Kata kunci: diabetes melitus, DPP-4, molecular docking, sitagliptin, fitokimia

 

×
Penulis Utama : Prathita Nityasewaka
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : G0012161
Tahun : 2016
Judul : Identifikasi fitokimia tanaman herbal indonesia sebagai penghambat dipeptidyl peptidase-4 untuk terapi diabetes melitus tipe 2 dengan molecular docking
Edisi :
Imprint : Surakarta - F. Kedokteran - 2016
Program Studi : S-1 Pendidikan Dokter
Kolasi :
Sumber : UNS-F. Kedokteran Jur. Kedokteran-G.0012161-2016
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dono Indarto, dr., M.Biotech.St., Ph.D., AIFM
2. Yuliana Heri Suselo, dr., M.Sc
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Kedokteran
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.