Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengetahui pengaruh jenis bahan pipa aluminium pada pemanasan bahan bakar terhadap emisi gas buang (CO) dan (HC) sepeda motor Suzuki Shogun SP 125 tahun 2008. (2) Mengetahui pengaruh jenis bahan pipa stainless steel pada pemanasan bahan bakar terhadap emisi gas buang (CO) dan (HC) sepeda motor Suzuki Shogun SP 125 tahun 2008. (3) Mengetahui pengaruh jenis bahan pipa tembaga pada pemanasan bahan bakar terhadap emisi gas buang (CO) dan (HC) sepeda motor Suzuki Shogun SP 125 tahun 2008. (4) Mengetahui pengaruh penambahan etanol pada premium terhadap emisi gas buang (CO) dan (HC) sepeda motor Suzuki Shogun SP 125 tahun 2008. (5) Mengetahui kadar emsi gas buang (CO) dan (HC) terhadap pengaruh jenis bahan pipa aluminium, stainless steel, dan tembaga pada pemanasan bahan bakar dan penambahan etanol pada premium sepeda motor Suzuki Shogun SP 125 tahun 2008.
Pengujian dilakukan di Laboratorium Otomotif Program Studi Pendidikan Teknik Mesin FKIP UNS yang beralamat di Jl. Ahmad Yani No. 200 Pabelan, Kartasura, Sukoharjo dengan menggunakan alat gas analyzer stargas 898. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Sampel dalam penelitian ini menggunakan sepeda motor Suzuki Shogun SP 125 tahun 2008 bernomor mesin F4A1-ID-138316. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampel bertujuan/ purposive sample. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi yang memanfaatkan lembar dokumentasi (print out) hasil pengukuran emisi gas buang (CO) dan (HC) dari gas analyzer stargas 898. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan studi komparatif.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Pada pemanasan pipa aluminium kadar (CO) terrendah 0,149 (% vol) pada campuran bahan bakar premium 70% dan etanol 30% dengan suhu bahan bakar setelah dipanaskan 62,1 oC, kadar (CO) mengalami penurunan dari kondisi standar tanpa perlakuan pemanasan bahan bakar. (2) Pada pemanasan pipa stainless steel kadar (CO) terrendah 0,158 (% vol) pada campuran bahan bakar premium 70% dan etanol 30% dengan suhu bahan bakar setelah dipanaskan 57,2 oC, kadar (CO) mengalami penurunan dari kondisi standar tanpa perlakuan pemanasan bahan bakar. (3) Pada pemanasan pipa tembaga kadar (CO) terrendah 0,159 (% vol) campuran bahan bakar premium 70% dan etanol 30% dengan suhu bahan bakar setelah dipanaskan 61,7 oC, kadar (CO) mengalami penurunan dari kondisi standar tanpa perlakuan pemanasan bahan bakar. (4) Pada pemananasan pipa aluminium kadar (HC) terrendah 215 (ppm vol) pada bahan bakar premium 100% dengan suhu bahan bakar setelah dipanaskan 54,1 oC, kadar (HC) lebih tinggi dari kondisi standar tanpa perlakuan pemanasan bahan bakar. (5) Pada pemanasan pipa stainless steel kadar (HC) terrendah 136 (ppm vol) pada campuran bahan bakar premium 95% dan etanol 5% dengan suhu bahan bakar setelah dipanaskan 54,1 oC, kadar (HC) mengalami penurunan dari kondisi standar tanpa perlakuan pemanasan bahan bakar. (6) Pada pemanasan pipa tembaga kadar (HC) terrendah 100 (ppm vol) pada campuran bahan bakar premium 95% dan etanol 5% dengan suhu bahan bakar setelah dipanaskan 61,2 oC, kadar (HC) mengalami penurunan dari kondisi standar tanpa perlakuan pemanasan bahan bakar.
Kata kunci : pemanasan bahan bakar, pipa aluminium, pipa stainless steel, pipa tembaga, premium dan etanol, emisi gas buang.