×
Kajian dalam penelitian ini berupa fenomena konflik Sunni-Syi'ah di Irak era
rezim Syi'ah Nouri al-Maliki, yang dituliskan dalam beberapa permasalahan: (1) Apa
latar belakang munculnya konflik Sunni-Syi?ah pasca Saddam Hussein, (2)
Bagaimana kehidupan Sunni dan Syi'ah era rezim Syi'ah Nouri al-Maliki, (3)
Bagaimana fenomena konflik Sunni-Syi'ah di Irak menurut teori konflik Ibn
Khaldun?
Metode analisis data dilakukan dengan metode deskriptif-teoritis. Maksudnya,
data yang telah tereduksi dan telah dikelompokkan, serta diabstraksi kemudian,
dianalisis berdasarkan teori yang digunakan (teori konflik Ibn Khaldun). Analisis
bersifat terbuka dan induktif. Teknik pengumpulan data menggunakan studi pustaka
dari buku-buku, jurnal nasional maupun internasional dan media surat kabar ataupun
media internet.
Hasil analisis dari penelitian ini adalah pertama, fenomena konflik
Sunni-Syi'ah yang terjadi di Irak berupa fenomena politik (perebutan kekuasaan).
Kedua, bentuk konflik tersebut adalah konflik antara kelompok masyarakat dengan
rezim. Ketiga, konflik tersebut disebabkan oleh: (1) besarnya perbedaan semangat
hidup berkelompok Sunni dan Syi'ah di Irak, (2) besarnya rasa cinta terhadap
identitas kelompok ('ashabiyah), (3) adanya sifat agresif dalam diri manusia, (4)
pemimpin yang diharapkan mampu menjadi penengah dan pemisah di antara
kelompok-kelompok yang berbeda, justru tidak adil, berlaku zalim dan aniaya.
Keempat, akibatnya masyarakat Irak hidup dalam tekanan dan rasa takut. Adanya
tekanan-tekanan tersebut sehingga menimbulkan kekecewaan yang pada akhirnya
menjadi pemicu munculnya pemberontakan-pemberontakan guna menuntut sebuah
keadilan.
Kata kunci: konflik Sunni-Syi'ah di Irak, era Nouri al-Maliki, Ibn Khaldun