Penulis Utama | : | Febri Arianto |
NIM / NIP | : | S851408017 |
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) manakah yang mempunyai prestasi belajar matematika lebih baik, siswa yang diberi model pembelajaran TAPPS, problem solving, atau langsung, (2) manakah yang mempunyai prestasi belajar matematika lebih baik, siswa dengan kreativitas belajar matematika tinggi, sedang, atau rendah, (3) pada masing-masing model pembelajaran, manakah yang mempunyai prestasi belajar matematika lebih baik antara siswa dengan kreativitas belajar matematika tinggi, sedang, atau rendah, (4) pada masing-masing kategori kreativitas belajar matematika, manakah yang mempunyai prestasi belajar matematika lebih baik antara siswa yang diberi model pembelajaran TAPPS, problem solving, atau langsung.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMA Negeri di Kabupaten Klaten tahun pelajaran 2015/2016. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan stratified cluster random sampling. Teknik pengambilan data meliputi dokumentasi untuk memperoleh nilai ujian semester genap kelas X untuk data kemampuan awal eksperimen, tes untuk memperoleh data prestasi belajar matematika, dan angket untuk memperoleh data kreativitas belajar matematika siswa. Sebelum melaksanakan penelitian terhadap populasi, dilakukan uji keseimbangan menggunakan analisis variansi satu jalan dengan sel tak sama. Uji prasyarat dengan metode Lilliefors untuk uji normalitas dan metode Bartlett untuk uji homogenitas. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah anava dua jalan dengan sel tak sama dengan desain faktorial 3x3.
Berdasarkan hasil analisis disimpulkan : (1) siswa yang diberi model pembelajaran TAPPS mempunyai prestasi belajar matematika lebih baik daripada siswa yang diberi model pembelajaran PS dan model pembelajaran langsung, sedangkan siswa yang diberi model pembelajaran PS memiliki prestasi belajar matematika yang sama baiknya dengan siswa yang diberi model pembelajaran langsung, (2) siswa dengan kreativitas belajar matematika tinggi memiliki prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada siswa dengan kreativitas belajar matematika sedang dan rendah, sedangkan siswa dengan kreativitas belajar matematika sedang memiliki prestasi belajar matematika yang sama baiknya dengan siswa dengan kreativitas belajar matematika rendah, (3) pada model pembelajaran TAPPS, siswa dengan kreativitas belajar matematika tinggi, sedang dan rendah mempunyai prestasi belajar matematika yang sama baiknya. Pada
model pembelajaran problem solving, siswa dengan kreativitas belajar matematika tinggi, sedang dan rendah mempunyai prestasi belajar matematika yang sama baiknya. Pada model pembelajaran langsung, siswa dengan kreativitas belajar matematika tinggi mempunyai prestasi belajar matematika yang sama baiknya dengan siswa dengan kreativitas belajar matematika sedang, siswa dengan kreativitas belajar matematika sedang mempunyai prestasi belajar matematika yang sama baiknya dengan siswa kategori kreativitas belajar matematika rendah, sedangkan siswa dengan kreativitas belajar matematika tinggi mempunyai prestasi belajar matematika lebih baik daripada siswa dengan kreativitas belajar matematika rendah, (4) pada kategori kreativitas belajar matematika tinggi, siswa yang diberi model pembelajaran TAPPS mempunyai prestasi belajar matematika sama baiknya dengan siswa yang diberi model pembelajaran problem solving dan langsung. Pada kategori kreativitas belajar matematika sedang, siswa yang diberi model pembelajaran TAPPS mempunyai prestasi belajar matematika yang sama baiknya dengan siswa yang diberi model pembelajaran problem solving dan langsung. Pada kategori kreativitas belajar matematika rendah, siswa yang diberi model pembelajaran TAPPS mempunyai prestasi belajar matematika sama baiknya dengan siswa yang diberi model pembelajaran problem solving, siswa yang diberi model pembelajaran problem solving mempunyai prestasi belajar matematika yang sama baiknya dengan siswa yang diberi model pembelajaran langsung, sedangkan siswa yang diberi model pembelajaran TAPPS mempunyai prestasi belajar matematika yang yang lebih baik daripada siswa yang diberi model pembelajaran langsung.
Kata Kunci : Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS), Problem Solving (PS), Langsung, Kreativitas Belajar Matematika.
Penulis Utama | : | Febri Arianto |
Penulis Tambahan | : | - |
NIM / NIP | : | S851408017 |
Tahun | : | 2016 |
Judul | : | Eksperimentasi model pembelajaran thinking aloud pair problem solving (tapps) dan problem solving (ps) pada materi statistika ditinjau dari kreativitas belajar matematika siswa kelas xi ips sma negeri se-Kabupaten Klaten pada tahun pelajaran 2015/2016 |
Edisi | : | |
Imprint | : | Surakarta - Pascasarjana - 2016 |
Program Studi | : | S-2 Pendidikan Matematika |
Kolasi | : | |
Sumber | : | UNS-Pascasarjana Prog. Studi Pendidikan Matematika-S.851408017-2016 |
Kata Kunci | : | |
Jenis Dokumen | : | Tesis |
ISSN | : | |
ISBN | : | |
Link DOI / Jurnal | : | - |
Status | : | Public |
Pembimbing | : |
1. Dr. Mardiyana, M.Si 2. Dr. Sri Subanti, M.Si |
Penguji | : | |
Catatan Umum | : | |
Fakultas | : | Sekolah Pascasarjana |
File | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
---|