Latar belakang: Hemodialisis merupakan terapi pengganti ginjal yang paling
banyak dilakukan pada pasien penyakit ginjal kronik (PGK). Hemodialisis
merupakan pengobatan seumur hidup dan sering ditemukan dampak yang
merugikan pada pasien, baik secara fisik, psikologis dan sosial. Cemas dan depresi
merupakan masalah psikologis yang paling sering ditemukan pada pasien PGK
yang menjalani hemodialisis. Cognitive Behaviour Therapy (CBT) merupakan
salah satu jenis psikoterapi yang mempunyai dasar bahwa pandangan seseorang
terhadap sesuatu akan mempengaruhi perasaan dan tindakan orang tersebut. CBT
diharapkan dapat membantu pasien PGK mengurangi gejala dan meyakinkan
bahwa mereka mampu mengontrol pikiran, perasaan dan tindakan untuk
memperbaiki cemas dan depresi mereka selama menjalani hemodialisis.
Tujuan: Mengetahui profil, persepsi pasien PGK yang menjalani hemodialisis
terhadap sakitnya dan dampaknya, menilai cemas dan depresi serta manfaat
intervensi CBT terhadap cemas dan depresi subjek.
Metode: Studi ini menggunakan metode penelitian kualitatif berbentuk studi kasus.
Dalam studi kasus ini, tidak hanya mengamati subjek secara alami, namun juga
memberikan intervensi berupa psikoterapi CBT. Pada penelitian ini diamati profil
dan persepsi pasien, serta penilaian cemas dan depresi dengan kuesioner TMAS,
BDI, HRSA dan HRSD sebelum dan sesudah pemberian intervensi CBT.
Hasil: Banyaknya fakor risiko psikososial dan persepsi pasien PGK yang menjalani
hemodialisis terhadap sakitnya serta dampak bagi kehidupannya menyebabkan
cemas dan depresi. Terjadi perbaikan cemas dan depresi pada ketiga subjek setelah
mendapatkan intervensi CBT.
Kesimpulan: Intervensi CBT dapat dicoba untuk memperbaiki cemas dan depresi
pasien PGK yang menjalani HD. Modul CBT dalam studi ini dapat dicoba
digunakan sebagai penuntun memberikan CBT untuk memperbaiki cemas dan
depresi pasien PGK yang menjalani HD.
Kata kunci: Penyakit Ginjal Kronik, hemodialisis, cemas dan depresi, Cognitive
Behaviour Therapy