Latar Belakang: Bising kereta api merupakan suara yang tidak dikehendaki yangtimbul baik dari mesin kereta api maupun gesekan roda dengan rel kereta api.Kebisingan yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama dapat berpengaruhnegatif pada kondisi psikis dan fungsi mental seseorang, salah satunya adalahkecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bising kereta apiterhadap tingkat kecemasan.Metode: Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pendekatan crosssectional. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari,Kota Surakarta pada November hingga Desember 2015. Subjek penelitian adalahmasyarakat yang tinggal minimal 1 tahun di bantaran rel kereta api Nusukan,berjenis kelamin wanita, dan berusia 20-50 tahun. Pengambilan sampel dilakukandengan menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 36 orang yang terdiridari 18 responden terpapar kebisingan > 55dB dan 18 responden terpaparkebisingan kereta api = 55dB. Pengukuran kebisingan dilakukan dengan alatsound level meter. Pengukuran tingkat kecemasan dilakukan menggunakankuesioner Taylor Manifest Anxiety Scale (TMAS). Dilakukan juga pengukuranderajat keintiman keluarga dengan kuesioner instrumen keintiman keluarga. Datadianalisis dengan uji analisis multivariat menggunakan regresi logistik ganda. (a =0,05).Hasil: Hasil uji regresi logistik ganda menunjukkan terdapat pengaruh yang kuatdari paparan bising kereta api terhadap tingkat kecemasan individu meskipunpengaruh tersebut secara statistik tidak signifikan (OR = 4.32; CI 95% = 0.38-48.87; p = 0.237). Analisis ini sudah memperhitungkan pengaruh keintimankeluarga sebagai faktor perancu.Simpulan: Terdapat pengaruh yang kuat dari paparan bising kereta api terhadaptingkat kecemasan individu meskipun pengaruh tersebut secara statistik tidaksignifikan.Kata kunci: Tingkat Kecemasan, Kebisingan Kereta Api, Keintiman Keluarga