×
Latar Belakang : Pemakaian kontrasepsi jangka panjang di Indonesia masih lebih sedikit
dibandingkan pemakaian kontrasepsi jangka pendek. Kurangnya pemakaian kontrasepsi
jangka panjang ini dikarenakan berbagai macam faktor diantaranya pengetahuan, konseling
petugas yang kurang efektif, dan suami yang kurang mendukung. Tujuan penelitian ini
adalah menganalisis hubungan pengetahuan ibu tentang kontrasepsi, jumlah anak,
dukungan suami, dan konseling tenaga kesehatan dengan pemakaian metode kontrasepsi
jangka panjang di Kabupaten Blora.
Metode : Jenis penelitian ini observasional analitik dengan pendekatan cross sectional.
Lokasi penelitian di wilayah kerja Puskesmas Banjarejo, Puskesmas Jepon, Puskesmas
Jiken, dan Puskesmas Tunjungan di Kabupaten Blora. Teknik pengambilan sampel
menggunakan Simple Random Sampling. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 96
responden. Teknik pengambilan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan
regresi logistik ganda.
Hasil : Terdapat hubungan yang positif dan secara statistik signifikan antara pengetahuan
ibu tentang kontrasepsi dengan pemakaian metode kontrasepsi jangka panjang (OR=7.24;
CI 95% 2.03-25.86; p=0,002), jumlah anak dengan pemakaian metode kontrasepsi jangka
panjang (p=0,013), konseling dengan pemakaian metode kontrasepsi jangka panjang
(OR=11.68; CI 95% 2.87-47.43; p=0,001). Terdapat hubungan positif tetapi secara statistik
tidak signifikan antara dukungan suami dengan pemakaian metode kontrasepsi jangka
panjang (OR=1.58; CI 95% 0.48-5.26; p=0,448).
Kesimpulan : Semakin rendah pengetahuan tentang kontrasepsi jangka panjang semakin
rendah pula penggunaan kontrasepsi jangka panjang. Semakin banyak anak yang dimiliki,
semakin besar kemungkinan penggunaan kontrasepsi jangka panjang. Ibu yang diberikan
konseling, kemungkinan untuk memakai kontrasepsi jangka panjang juga akan semakin
besar. Dukungan suami tidak berpengaruh terhadap pemakaian kontrasepsi jangka panjang.
Ibu sebaiknya melibatkan peran suami dalam pengambilan keputusan untuk memilih
metode kontrasepsi karena pemilihan kontrasepsi merupakan tanggungjawab bersama,
sehingga metode kontrasepsi yang dipilih mencerminkan keinginan dan kebutuhan suami
dan istri.
Kata kunci : pengetahuan, jumlah anak, dukungan suami, konseling, metode kontrasepsi
jangka panjang