Wonogiri merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang sebagian besarwilayahnya berupa lereng atau perbukitan. Di banyak daerah perbukitan sepertiWonogiri bencana tanah longsor sering terjadi. Salah satu penyebab terjadinyatanah longsor adalah hujan lebat/hujan berkepanjangan. Penelitian ini dilakukan diDesa Mangunharjo Kec. Jatipurno Kab. Wonogiri dengan tujuan untukmengetahui besarnya pengaruh hujan dan kemiringan lereng terhadap faktorkeamanan lereng.Penelitian ini menggunakan data hujan harian maksimum bulanan selama 10tahun antara tahun 2004 – 2013 dan data tanah yang diperolah dari uji sampeltanah yang diambil di lokasi penelitian. Metode Green-Ampt digunakan untukmenghitung besar tebal tanah jenuh yang terjadi akibat adanya infiltrasi air hujan(Hsat). Lama hujan yang terjadi dalam sehari diambil selama 4 jam. Stabilitaslereng dihitung dengan menggunakan metode Lereng Tak Hingga (Infinite Slope)untuk memperoleh nilai faktor keamanan (SF) lereng. Model lereng menggunakanvariasi kemiringan sebesar 30o, 42o, 45o, dan 60o.Dari hasil penelitian diketahui bahwa infiltrasi air akibat hujan berpengaruhterhadap stabilitas lereng. Untuk semua model lereng, nilai SF menurun setelahhujan terjadi. Penurunan nilai SF ini disebabkan oleh bertambahnya beban padalereng karena infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Kemiringan lereng jugaberpengaruh terhadap stabilitas lereng. Semakin besar kemiringan suatu lerengsemakin kecil nilai SF yang diperoleh. Model lereng dengan kemiringan 60omempunyai nilai SF < 1 yang menunjukkan bahwa lereng tidak stabil.Kata Kunci : Green-Ampt, Infiltrasi, Infinite Slope, Longsor