×
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan dalam perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH) di Kabupaten Sragen. Mengetahui Faktor-faktor apa yang menjadi penghambat dan bagaimana mengatasi hambatan untuk meningkatan kinerja Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan dalam perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH) di Kabupaten Sragen.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data menggunakan wawancara dan dokumentasi. Validitas data menggunakan data triangulation dimana peneliti menggunakan beberapa sumber data untuk mengumpulkan data yang sama. Teknik analisis data menggunakan analisis interaktif (model saling terjalin).
Berdasarkan hasil penelitian mengenai kinerja UPTPK Kabupaten Sragen dalam Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kinerja organisasi UPTPK Kabupaten Sragen sudah optimal. Hal tersebut nampak dari Produktivitas kinerja UPTPK Kabupaten Sragen dalam Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dapat dikatakan sudah berhasil. Hal ini terlihat dari adanya target-target yang telah ditetapkan oleh kinerja UPTPK Kabupaten Sragen yang sudah dapat tercapai secara maksimal, yaitu dari jumlah rumah tidak layak huni sebanyak 61.729 unit sudah dilakukan perbaikan sebanyak 60.716 unit atau mencapai 98,36%. Responsivitas UPTPK Kabupaten Sragen dalam Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sudah dapat dikatakan baik. Hal ini ditunjukkan dengan tersedianya tempat untuk menyampaikan keluhannya masyarakat yang dapat disampaikan langsung ke kantor atau melalui telepon. Kualitas pelayanan UPTPK Kabupaten Sragen dalam Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sudah dapat dikatakan baik. Hal ini ditunjukkan dengan prosedur pelayanan yang sederhana serta proses pelayanan yang cepat. Akuntabilitas UPTPK Kabupaten Sragen dalam Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dapat dikatakan cukup baik. Hal ini diindikasikan adanya orientasi pelayanan yang tidak hanya berdasarkan pada juklak saja tetapi juga mengarah kepada kepuasan masyarakat sebagai penerima program. Karena pola pelayanan yang akuntabel adalah pola pelayanan yang mengarah pada kepuasan penerima program. Dalam melaksanakan tugasnya, hambatan yang dialami oleh UPT-PK terbagi dalam tiga hal, yaitu sarana dan prasarana, anggaran, dan sumber daya manusia (SDM). Dalam hal sarana dan prasarana masih terbatas. Dalam hal anggaran, terkait dengan pengelolaan anggaran yang sejauh ini tidak bisa dilakukan secara otonom karena status kelembagaannya yang tingkatnya masih unit. Dalam sumber daya manusia terkait dengan masih sedikitnya jumlah petugas yang ada dalam hal melaksanakan pelayanan, penanganan, dan penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Sragen, sehingga sejauh ini UPT-PK hanya melayani masyarakat miskin yang mengajukan saja.
ABSTRACT
This research aims to know the performance of the Service Unit Integrated poverty reduction in home improvement is not livable (RTLH) in the Regency of Sragen. Find out what factors that hampered and how to overcome obstacles to improve the performance of the Service Unit Integrated poverty reduction in home improvement is not livable (RTLH) in the Regency of Sragen.
Type of this research is a descriptive qualitative research. The collection of data using interviews and documentation. The validity of the data using a data triangulation in which researchers use multiple data sources to collect the same data. Data analysis techniques using interactive analysis (model intertwined).
Based on the results of the research on the performance of UPTPK Sragen district in home improvement is not Livable (RTLH) that have been performed suggest that organizational performance UPTPK optimal Sragen district already. It appears from the productivity performance of UPTPK Sragen district in home improvement is not Livable (RTLH) can be said to have succeeded. This is apparent from the presence of targets that have been set by performance UPTPK Sragen district that already can be achieved to the maximum, that is, the number of homes are not habitable by as much as 61729 units have done the repair as much as 60716 units or reach 98.36%. UPTPK responsiveness Sragen district in home improvement is not Livable (RTLH) can already be said either. This is demonstrated with the availability of the venue to deliver his complaint, a society that can be delivered directly to your Office or over the phone. Quality of service UPTPK Sragen district in home improvement is not Livable (RTLH) can already be said either. This is shown with a simple service procedures and processes fast service. Accountability UPTPK Sragen district in home improvement is not Livable (RTLH) can be said to be quite good. This indicated the presence of a service orientation is not only based on operational guidelines but also leads to the satisfaction of the society as a beneficiary of the program. Because the pattern is a pattern of accountable stewardship Ministry which leads to the satisfaction of the recipient program. In carrying out its work, the obstacles experienced by UPT-PK is divided into three terms, i.e. infrastructure, budget, and human resources (HR). In terms of facilities and infrastructure are still limited. In terms of budget, associated with the management of the budget as far as this can not be done autonomously because the status of the class organizational is still the unit. In the human resources associated with the least amount of officers who still exist in terms of implementing the service, handling, and poverty reduction in the Sragen district, making it by far the UPT-PK only serve the poor who proposed it.