ABSTRAKProgram televisi religi Kristen “Gang Senggol” produksi CBN Indonesiamerupakan sebuah program religi yang berbeda di antara program religi lainnya.Kemasannya yang santai membuat program “Gang Senggol” lebih mudahditerima masyarakat dari latar belakang agama yang lain. Sebagian besarmasyarakat Indonesia adalah Muslim, sangat berpotensi menonton tayangan inikarena disiarkan media yang jangkauannya tidak bisa dibatasi. Sementara itu,kehidupan Islam di kota Solo merupakan suatu kehidupan Islam yang unik.Perkembangan budaya Jawa yang kuat diawali dengan berdirinya KeratonKasunanan di kota Solo dan masuknya ajaran Islam membuat kehadiranmasyarakat Santri dan Abangan cukup menonjol. Kota Solo dikenal sebagaitempat berkembangnya Islam Radikal di Indonesia. Bauran Santri, Abangan, danRadikal ini menciptakan sikap beragam terhadap program religi “Gang Senggol”.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa yang menjadipersepsi dari masyarakat Islam yang memiliki latar belakang budaya berbedaterhadap program televisi yang dikemas dalam budaya Kristen. Penelitimenggunakan metode kualitatif dalam penelitian ini. Pengambilan sampel diambildengan cara purposive sampling menurut tiga kelompok. Kelompok-kelompoktersebut adalah Santri, Abangan, dan Radikal. Peneliti memilih sampel yangmerupakan masyarakat biasa dan bukan pemuka pada masing-masing kelompoktersebut untuk mengetahui apa yang menjadi persepsi kalangan tersebut secaraumum, bukan persepsi resmi yang dikemukakan pemukanya. Data diambil dengancara wawancara mendalam. Analisa data menggunakan teori persepsi sebagaiteori utama dan didukung teori komunikasi antar budaya dan teori proses seleksi.Hasil dari penelitian ini mengemukakan bahwa persepsi mayoritasmasyarakat Muslim kota Solo yang terdiri dari Santri dan Abangan adalahpersepsi yang positif. Sementara itu, terjadi kegagalan proses persepsi olehkalangan Radikal karena proses persepsi telah didahului dengan proses seleksipesan. Persepsi masing-masing kalangan tersebut sangat berhubungan denganpembentukan pengalaman sejak lama dalam lingkungannya masing-masing, baikitu keluarga, pendidikan, maupun pergaulan.Kata Kunci : Persepsi, komunikasi antar budaya, agama, program religi