ABSTRAK
Dusun Karangwuni merupakan dusun dengan sejarah peternakan yang menarik untuk dikaji, sehingga penelitian ini bertujuan menggambarkan praktik sosial dalam Pemberdayaan Masyarakat pada Program PLPBK Kandang Komunal di Dusun Karangwuni, Desa Karangmojo, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar melalui Teori Praktik Sosial Pierre Bourdieu. Penelitian ini merupakan studi kasus tunggal. Sumber data diperoleh dari informan yang terlibat secara langsung dalam program PLPBKKandang Komunal di Dusun Karangwuni dari karakteristik usia (tua dan dewasa) serta klasifikasi pada kelembagaan organisasi sosial kemasyarakatan yang dipilih dengan teknik purposive, perekaman,pemotretan, studi pustaka, media elektronik, buku-buku, jurnal-jurnal, dan artikel. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, dokumentasi, dan observasi.Untuk validitas data digunakan triangulasi sumber, sedangkan analisis data menggunakan model interaktif.
Berdasarkan hasil penelitian, disimpulan bahwa: (1) Kandang Komunal merupakan arena pemberdayaan masyarakat pada program PLPBK yang dicanangkan oleh PNMP-MP Kabupaten Karanganyar; (2) Ada 3 aktor yaitu Tim 005, BKM Cipta Mandiri, dan KTT Rojo Koyo.Para aktor di Tim 005 memiliki habitus penyuluhan, habitus publikasi, dan habitus survei.Aktor di BKM Cipta Mandiri memiliki habitus monitoring dan habitus kemitraan.Aktor di KTT Rojo Koyo memiliki habitus ngombor, habitus nimpal, habitus ngguyang, habitus angon, dan habitus ngudar roso; (3) Terdapat modal yang melekat pada aktor di Tim 005, aktor di BKM Cipta Mandiri, dan aktor di KTT Rojo Koyo berupa modal ekonomi, modal sosial, modal budaya, dan modal simbolik yang memungkinkan menjadi dimensi pendukung dan dimensi penghambat bagi pengelolaan Kandang Komunal Dusun Karangwuni. (4) Pada arena Kandang Komunal di ranah peternakan terdapat reproduksi budaya di bidang peternakan meliputi penggemukan ternak, pengelolaan limbah ternak, pengecekan kesehatan ternak, penjualan ternak, dan jaga ternak.Selanjutnya, terdapat perubahan habitus pada Aktor di KTT Rojo Koyo sebelum dan sesudah kelompok tersebut diberdayakan.
Kata Kunci: Praktik Sosial, Habitus, Aktor, Modal, Arena Kandang Komunal, Reproduksi Budaya.
ABSTRACT
Karangwuniis avillagewithan interestinghistory of the ranch, therefore this studyaims to describe thesocial practicesinthecommunity development program on PLPBK Kandang Komunal in Karangwuni, Karangmojovillage, district of Tasikmadu, KaranganyarthroughPierreBourdieu'sTheoryof SocialPractice.
This study is a single case study. Sources of data are obtained from informants who were directly involved in PLPBK Kandang Komunal program in Karangwuni from the characteristics range of age (old and adult) as well as the classification of institutional social organizations that were selected by purposive techniques, records, photographs, literatures, electronics media, books, journals, and articles. Data are collected byinterview,documentation, andobservation. Forvalidity ofthe data areusedtriangulation of sources, while theanalysisof data is usingan interactive model.
Based on theresults ofthe research, can be concludedthat: (1) Kandang Komunal was a community development area over PLPBK program and held under control of PNMP-MPKaranganyar; (2) There arethreeactors: Team 005, BKMCiptaMandiri, and KTT RojoKoyo. Team005hadcounselinghabitus, publications habitus, andsurveys habitus,BKMCipta Mandirihadmonitorandpartnership habitus, afterward KTTRojoKoyohadngomborhabitus, nimpal habitus, ngguyanghabitus, angon habitus, andngudarroso habitus; (3) There are capitals that attach to the actorinTeam005, BKMCiptaMandiri, andKTT RojoKoyo as like economic capital, social capital, cultural capital, andsymbolic capital which is enables for becomingsupported dimension andinhibited dimensionforthe management of Kandang Komunal in Karangwuni. (4) In Kandang Komunal, mainly on farmsarea, there are cultural reproductionin livestock such as cattlefattening, livestockwaste management, livestock health care, livestock sale, andlivestock persevere with. Furthermore, there is a change habitus in advance of Actor at KTT RojoKoyoand seeing as that group had been empowered.
Keywords: SocialPractice, Habitus, Actor, Capital, Kandang Komunal Arena, CulturalReproduction.