×
ABSTRAK
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran dan untuk mengetahui peningkatan kemandirian belajar siswa pada pembelajaran matematika kelas VIII A SMP Negeri 16 Surakarta dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah guru matematika dan siswa kelas VIII A SMP Negeri 16 Surakarta. Sumber data pada penelitian ini adalah lembar observasi dan catatan lapangan dari pembelajaan yang telah dilakukan. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data keterlaksaan pembelajaran dan kemandirian belajar siswa. Data keterlaksanaan pembelajaran dan kemandirian belajar siswa diperoleh dari hasil observasi selama proses pembelajaran. Analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif. Indikator keberhasilan kemandirian belajar siswa dalam penelitian ini adalah setidaknya rata-rata persentase kemandirian belajar siswa mencapai 70% dengan setiap indikator mencapai 70%. Selanjutnya dari peningkatan kemandirian belajar siswa diharapkan berdampak positif terhadap hasil belajar siswa yaitu setidaknya banyaknya siswa yang tuntas minimal 70% dengan KKM sebesar 72.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yang dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa dan hasil belajar siswa adalah adalah sebagai berikut: 1) Kegiatan awal, guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru menginformasikan pembagian kelompok belajar siswa dalam mengerjakan Lembar Kerja Kelompok (LKK) pada kegiatan inti. Kemudian siswa diberikan apersepsi. 2) Kegiatan inti, siswa dihadapkan kepada masalah yang memancing siswa untuk berpikir. Guru memberikan masalah yang berkaitan dengan kehidupan nyata dan mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari. Guru dapat menambahkan gambar ilustrasi maupun film pendek yang berkaitan dengan kehidupan nyata agar siswa tidak kebingungan. Sebelum siswa mengerjakan LKK, guru menjelaskan dan mendemostrasikan alat peraga sebagai bekal siswa mengerjakan LKK. Guru juga selalu memotivasi siswa untuk bekerja secara berkelompok dan mengingatkan sisa waktu agar siswa bekerja lebih cepat. Sebelum kegiatan diskusi, guru meminta siswa untuk menyiapkan satu siswa sebagai moderator yang bertugas sebagai pengatur jalannya diskusi. Saat presentasi hasil diskusi, guru harus memberikan motivasi kepada kelompok yang tidak presentasi agar berani bertanya atau mengungkapkan pendapatnya, jika ada hal-hal yang belum dipahami. Guru maupun moderator juga dapat menunjuk siswa yang belum presentasi agar memberikan tanggapan hasil presentasi. 3) Kegiatan penutup, guru merefleksi hasil pembelajaran dengan proses tanya jawab dan guru dapat menunjuk siswa jika tidak ada yang angkat tangan. Kemudian guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran yang telah dipelajari pada hari itu. Guru memberikan kuis individu, menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya dan selalu mengingatkan siswa untuk membawa berbagai buku referensi yang berkaitan dengan materi yang dipelajari. Berdasarkan hasil observasi, persentase rata-rata kemandirian belajar siswa pada pra siklus sebesar 50,84%. Pada siklus I rata-rata kemandirian belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 11,24% menjadi 62,08% dan siklus II mengalami peningkatan sebesar 18,75% menjadi 80,83%.
Berdasarkan hasil observasi selama proses pembelajaran d isimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa dan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika siswa kelas VIII A SMP Negeri 16 Surakarta tahun ajaran 2015/2016.
Kata kunci: PBL, kemandirian belajar, ketuntasan hasil belajar
ABSTRACT
This classroom action research aims to describe the implementation of learning and to determine the improvement of students independence in learning mathematics at the VIII-A class of SMP.
This research was conducted in two cycles. Each cycle consists of four stages, namely planning, action, observation and reflection. The subjects were mathematics teachers and students of VIII-A CLASS OF SMP Negeri 16 Surakarta. Source of data in this study is the observation and field notes of learning have done. The data collected in this study is implementation data of student learning and independent learning. Implementation Data of students learning and independent learning gained from the observation during the learning process. Data was analyzed using descriptive analysis. Indicators of the success of the independence of students in this study are at least average percentage of students learning independence reached 70% with every indicator reached 70%. Furthermore, from the improvement of student learning independence expected positive impact on student learning outcomes that is at least the number of students who complete a minimum of 70% with 72 KKM.
The research concluded that the implementation of learning by using Problem Based Learning (PBL) model, which can increase the independence of student learning and student learning outcomes are as follows: 1) initial activity, the teacher delivers the learning objectives. The teacher informs the division of the group of students in group worksheet (EHS) on core activities. Then the students were given aperception. 2) Core activities, students are exposed to the problems that provoke students to think. Teacher gives problems related to real life and associates with the material to be studied. Teacher can add illustrations and short films related to real life so that students are not confused. Before students work on group worksheet (EHS), the teacher explaining and demonstrating props in preparation of students working on group worksheet (EHS).Teacher also always motivates students to work in groups and reminds the rest of the time for students to work faster. Before the discussion, the teacher asks students to prepare a student as moderator on duty as a regulator of the discussion. When presenting the results of the discussion, the teacher should provide motivation to the group that the presentation did not dare ask or express his opinion, if there are things that are not yet understood. Teacher and moderators can also refer students who have a presentation to give feedback results presentation. 3) The closing, teacher reflects learning outcomes with the process of debriefing and teachers can refer students if nobody raised their hands. Then the teacher with students concluded lessons learned that day. Teachers provide individual quiz, inform the learning activities that will be done at the next meeting and remind students to bring a variety of reference books related to the material being studied. Based on observations, the average percentage of students in the pre independence cycle is 50.84%. In the first cycle, the average independent learning of students has increased by 11.24% to 62.08% and the second cycle increased by 18.75% to 80.83%.
Based on observations during the learning process was concluded that the application of Problem Based Learning (PBL) model increases the independence of students learning and students learning outcomes in mathematics at the VIII-A class of SMP Negeri 16 Surakarta in the academic year of 2015/2016.
Keywords : PBL, independent learning, mastery learning outcomes.