×
Video partisipatori adalah film dokumenter sederhana yang dibuat masyarakat awam untuk menggambarkan diri dan lingkungan mereka, bertujuan mendapatkan informasi sebagai inspirasi untuk mengembangkan diri mereka. Atau sebuah film dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat. Objek penelitian ini adalah film partisipatori ”Andai Ku Tahu” karya masyarakat Desa Karang Ploso, Bantul. Analisa film partisipatori ini menggunakan pisau analisis wacana kritis model Fairclough, yang melihat wacana dalam suatu teks dengan tanpa menafikan konteks sosial yang menyertainya. Konteks sosial ini antara lain konteks produksi dan konsumsi teks (discourse practice) serta konteks sosial, situasional teks tersebut (sosiocultural practice). Setelah dilakukan analisa, diperoleh kesimpulan jika film partisipatori “Andai Ku Tahu” memiliki topik utama Pemberdayaan Pemuda Untuk Mengelola Potensi Ekonomi Desa. Ini terlihat dari film partisipatori “Andai Ku Tahu” yang mengandung pesan tentang permasalahan Desa Karang Ploso berupa ditinggalkannya sektor pekerjaan pertanian oleh para generasi mudanya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pada film disampaikan pula solusi berupa pemanfaatan dan pengembangan potensi ekonomi desa pada sektor ekonomi peternakan dan organisasi ekonomi desa koperasi desa dan kelompok tani. Keberadaan pesan di dalam film tersebut dilandasi oleh motivasi pembuat filmnya dengan melihat fakta bila generasi muda di desa sudah tidak tertarik lagi ikut mengelola potensi pertanian desa dikarenakan sektor pertanian yang menurut mereka sudah tidak menguntungkan akibat semakin menyusutnya SDA di bidang pertanian seperti tanah dan air. Persoalan ini selanjutnya berdampak pada banyaknya potensi ekonomi desa Karangploso yang terbengkalai karena kekurangan tenaga kerja muda yang mengelolanya. Kemudian motivasi pembuat film yang tercermin dalam tiap pesan di film partisipatori tersebut dilatarbelakangi struktur sosial dan situasional berupa pembangunan dibidang ekonomi pedesaan negeri ini khususnya pada sektor pertanian yang masih menunjukkan kualitas kehidupan petani Indonesia masih belum mencapai kesejahteraan. Semakin sedikitnya SDA akibat konversi lahan serta berbagai kebijakan dibidang pertanian lain yang dilakukan secara tidak bertanggung jawab oleh penguasa menyebabkan semakin merananya hidup petani. Buruknya insentif dan pendapatan mata pencaharian di bidang pertanian menyebabkan efek domino berupa sulitnya mencari regenerasi SDM pekerja di sektor pertanian atau singkatnya generasi muda saat ini sudah kehilangan ketertarikan untuk bekerja di sektor pertanian.