dengan kandidiasis atau kandidosis. Serai Wangi (Cymbopogon nardus L. rendle)merupakan salah satu tanaman yang dapat berpotensi sebagai alternatifpengobatan anti jamur terhadap Candida albicans karena mengandung saponin,flavonoid, tanin dan minyak atsiri yang memiliki peran sebagai antifungi.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak Serai Wangi(Cymbopogon nardus L. rendle) sebagai antifungi terhadap pertumbuhan Candidaalbicans in vitro.Metode: Penelitian ini bersifat eksperimental kuasi laboratorium. Subjekpenelitian adalah biakan Candida albicans yang diambil secara conveniencesampling dan disetarakan dengan standar 0,5 Mc Farland. Penelitian inimenggunakan 10 kelompok perlakuan, yaitu PEG 2% sebagai kontrol negatif,ekstrak Serai Wangi yang dilarutkan dengan PEG 400M sehingga didapatkonsentrasi 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, dan 100%, dan ketokonazole25 µg sebagai kontrol positif. Subyek diinokulasikan pada Sabouraud DextroseAgar yang memiliki sumuran berdiameter 6 mm. Hasil diameter zona hambatanyang dihasilkan dianalisis dengan uji One Way Anova dan uji Post Hoc LSDmenggunakan SPSS 23.0 for Windows.Hasil: Seluruh tingkat konsentrasi ekstrak Serai Wangi menunjukkan aktivitashambatan terhadap Candida albicans. Hasil analisis statistik dengan uji One WayAnova menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada kesepuluhkelompok perlakuan dengan nilai p = 0,000 (p < 0,05). Zona hambat yangdihasilkan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya konsentrasi.Kelompok kontrol negatif maupun kontrol positif menunjukkan perbedaan yangsignifikan dengan semua kelompok.Simpulan: Pemberian ekstrak Serai Wangi (Cymbopogon nardus L. rendle)menunjukkan zona hambatan terhadap pertumbuhan Candida albicans secara invitro mulai konsentrasi 30% sampai 100%, namun zona hambatan yangditimbulkan masih lebih kecil apabila dibandingkan dengan ketokonazole 25µg.Kata kunci: Antifungi, Ekstrak Serai Wangi, Candida albicans