×
Pondasi merupakan bagian dari substructure atau struktur bawah dari suatu bangunan. Ada 2
jenis pondasi yang umumnya sudah dikenal, yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Pondasi
dangkal digunakan untuk bangunan-bangunan 1 sampai 2 lantai yang biasanya menggunakan
pondasi footplat atau pondasi telapak. Sedangkan pondasi dalam digunakan untuk bangunanbangunan
tinggi dengan menggunakan pondasi tiang pancang atau pondasi bored pile. Untuk
bangunan tingkat menengah bisa dicoba dengan menggunakan gabungan pondasi dangkal dan
dalam. Salah satu alternatif jenis pondasi yang bisa dicoba yaitu dengan menggabungkan
pondasi telapak dan sumuran Namun, gabungan pondasi ini belum banyak diterapkan pada
proyek-proyek bangunan menengah karena belum adanya studi pendahuluan mengenai
pondasi ini.
Penelitian ini menganalisis gabungan pondasi telapak dan sumuran dengan konfigurasi tertentu
yang disebut dengan nama Pondasi Telasur (Telapak dan Sumuran). Sebagai alat bantu
penelitian akan digunakan bantuan Metode Elemen Hingga untuk membantu analisis Pondasi
Telasur ini. Analisis tersebut mensimulasikan model Pondasi Telasur pada tanah lempung
berlapis dengan variasi horizontal yaitu dimensi telapak dan diameter sumuran. Model Pondasi
Telasur yang dibuat untuk variasi dimensi telapak yaitu dimensi telapak 1,8 m ; 1,7 m ; 1,6 m
; 1,5 m ; 1,4 m ; 1,3 m ; 1,2 m , dengan kedalaman telapak 1,5 m dan diameter serta panjang
sumuran tetap yaitu 1 m untuk diameter dan 4,5 m untuk panjangnya. Sedangkan model
Pondasi Telasur yang dibuat untuk variasi diameter sumuran yaitu diameter 0,7 m ; 0,8 m ; 0,9
m ; 1,0 m ; 1,1 m ; 1,2 m ; 1,3 m , dengan panjang sumuran 4,5 m dan dimensi serta kedalaman
telapak tetap yaitu 1,5 m untuk dimensi dan 1,5 m untuk kedalamannya.
Hasil penelitian menunjukkan dengan adanya gabungan telapak dan sumuran membuat nilai
penurunan pondasi menjadi semakin kecil dibandingkan pondasi telapak atau sumuran saja.
Untuk nilai daya dukung ultimit gabungan telapak dan sumuran memberikan nilai yang lebih
besar dibandingkan pondasi telapak atau sumuran saja. Semakin besar dimensi telapak dan
diameter sumuran, memberikan nilai penurunan yang semakin kecil dan memberikan nilai
daya dukung yang semakin besar. Setiap kenaikan 0,1 m dari dimensi telapak mengurangi nilai
penurunan rata-rata sebesar 2,215% sedangkan setiap kenaikan 0,1 m dari diameter sumuran
mengurangi nilai penurunan rata-rata sebesar 3,722%. Pondasi yang menyumbang tahanan
paling besar terhadap pondasi gabungan telapak dan sumuran adalah bagian sumuran dengan
persentase antara 62 - 84%, sedangkan bagian telapak hanya menyumbang antara 16 - 38 %.
Kata kunci : pondasi gabungan telapak dan sumuran, penurunan, daya dukung, tegangan
kontak