Wonogiri merupakan daerah di Indonesia yang kondisi geografisnya terdiri atasbanyak bukit dan lereng. Kondisi tersebut menyebabkan Wonogiri termasuk daerahyang berpotensi terjadi bencana tanah longsor. Infrastruktur di atas lereng danmusim penghujan menyebabkan beban semakin berat sehingga meningkatkanpotensi terjadi bencana tanah longsor. Melihat peranan penting beban bangunan dancurah hujan terhadap bencana longsor, penelitian ini diperlukan untukmemperkirakan terjadinya bencana tanah longsor di musim penghujan pada lerengdengan kemiringan tertentu.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hujan harian maksimumbulanan dan beban lalu lintas terhadap stabilitas lereng di Desa Tambakmerang,Girimarto, Wonogiri. Data hujan yang dihitung sebagai beban lereng diamati padabulan basah, yaitu Januari, Februari, Maret, April, November, dan Desemberselama periode sepuluh tahun dari 2004 – 2013. Data beban lalu lintas didasarkanpada kriteria jalan, dimana kriteria jalan di lokasi penelitian adalah jalan lokalsekunder. Sampel tanah dari lokasi penelitian diuji untuk mengetahui parametertanah yang dibutuhkan dalam analisa stabilitas lereng. Variasi kemiringan lereng30°, 45°, 60° dan kemiringan eksisting lereng dengan pengamatan visual 48°.Perhitungan infiltrasi air hujan yang masuk ke dalam tanah menggunakan metodeGreen-Ampt. Analisa stabilitas lereng menggunakan metode Morgenstern-Pricedengan bantuan program Slope/W.Hasil analisa stabilitas lereng dengan kondisi sebelum hujan pada sudut 30°, 45°,48°, dan 60° menghasilkan angka keamanan (SF) berturut-turut yaitu 2,241, 1,67,1,59, dan 1,351. Pada kondisi setelah hujan dengan pembebanan paling besarmenunjukan angka keamanan (SF) pada sudut 30° adalah 2,215, pada sudut 45°adalah 1,646, pada sudut 48° adalah 1,563, dan pada sudut 60°adalah 1,317. Keduakondisi tersebut menunjukan angka keamanan (SF) diatas SF kritis sebesar 1,07sehingga lereng masih aman terhadap bahaya tanah longsor. Hasil analisamenunjukan bahwa hujan, beban diatas lereng, dan kemiringan lereng berpengaruhterhadap penurunan angka keamanan (SF).Kata kunci : stabilitas lereng, Slope/W, infiltrasi, Green-Ampt, angka keamanan