Latar Belakang: Nutrisi sangat berperan dalam mencegah morbiditas danmortalitas penyakit, termasuk penyakit infeksi. Sehingga balita dengan status gizibaik dapat mencegah terjadinya perburukan penyakit infeksi seperti pneumonia.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara status gizidengan derajat klinis pneumonia pada anak balita.Metode: Penelitian ini menggunakan metode observational analitik denganpendekatan kasus dan kontrol. Lokasi pengambilan subjek penelitian dilakukan diBalai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta dan posyandu diwilayah Surakarta. Subjek penelitian adalah balita berusia 0-59 bulan yangdidiagnosis pneumonia dan balita sehat. Sampel diambil dengan teknik purposivesampling. Sampel berjumlah 60 orang terdiri atas kelompok kasus sebanyak 30orang dan kelompok kontrol sebanyak 30 orang. Variabel bebas dalam penelitianini adalah status gizi dan variabel terikatnya adalah derajat klinis pneumonia padaanak balita yang diukur menggunakan rekam medis. Data disajikan dalam bentuktabel dan dianalisis bivariat menggunakan uji korelasi Gamma dan Somers’d.Hasil: Dari penelitian yang dilakukan didapatkan data kelompok kontrol yangterdiri atas 29 orang mempunyai status gizi baik dan 1 orang dengan gizi kurang.Sedangkan kelompok kasus didapatkan data 21 anak balita dengan pneumoniaringan, 13 orang mempunyai status gizi baik, 5 orang dengan status gizi kurang,dan 3 orang dengan status gizi buruk. Dari 9 anak balita dengan pneumonia berat,6 orang mempunyai status gizi baik, 1 orang dengan gizi kurang, dan 2 orangdengan gizi buruk. Hasil penelitian dengan uji korelasi Gamma dan Somers’ddidapatkan p = 0,001 (p < 0,05) yang berarti terdapat hubungan yang bermaknaantara status gizi dengan derajat klinis pneumonia pada anak balita. Didapatkankoefisien korelasi (r = 0, 284) yang berarti ada hubungan yang lemah dan bernilaipositif sehingga terdapat hubungan yang searah.Simpulan: Semakin baik status gizi balita, maka derajat klinis pneumonia padaanak balita akan semakin ringanKata Kunci: Status gizi, derajat klinis pneumonia, balita.