Penulis Utama : Septianingrum Kartika Nugraha
NIM / NIP : S131208017
×

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis tuturan pelanggaran maksim yang terdapat pada subtitle film The Queen, mengidentifikasi teknik penerjemahan tuturan yang digunakan dan mengungkapkan dampak dari pengunaan teknik tersebut terhadap keakuratan dan keberterimaan terjemahan tuturan.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah subtitle film The Queen. Adapun data dalam penelitian ini adalah semua tuturan yang melanggar maksim dan penilaian rater yang didapat melalui kuesioner. Analisis dilakukan bersamaan dengan melihat keterkaitan antar bagian dalam data atau elemen-elemen yang terlibat didalamnya. Analisis ini dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data. Model analisis ini sesuai dengan model analisis etnografi yang diusulkan oleh Spradley.   
Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat empat jenis pelanggaran maksim yaitu kuantitas, kualitas, relevan, dan cara. Adapun pelanggaran maksim tersebut yaitu 46 (57,5%) data  ditemukan melanggar maksim kuantitas, 7 (8,75%) data melanggar maksim kualitas, 8 (10%) data melanggar maksim relevan, dan 19 (23.75%) data melanggar maksim cara. Sedangkan teknik yang digunakan penerjemah yaitu ada delapan teknik. Teknik-teknik tersebut adalah teknik amplifikasi yang digunakan untuk menerjemahkan 6 (6%) data, 3 (3%) data diterjemahkan dengan menggunakan teknik transposisi, 54 (54%) data diterjemahkan dengan menggunakan teknik padanan lazim, 14 (14%)  data diterjemahkan dengan menggunakan modulasi, 17 (17%) data diterjemahkan dengan menggunakan reduksi, 2 (2%) data diterjemahkan dengan menggunakan penerjemahan murni, 2 (2%) data diterjemahkan dengan menggunakan kreasi diskursif, dan 1 (1%) peminjaman yang telah dinaturalisasi.
Sementara itu, analisis kualitas terjemahan dari segi keakuratan menunjukkan 63 (75%) data  termasuk dalam kategori terjemahan akurat, 18 (21.42%) data termasuk dalam kategori terjemahan kurang akurat, dan 3 (3.75%) data termasuk dalam kategori terjemahan tidak akurat.  Sedangkan analisis kualitas terjemahan dari segi keberterimaan menunjukkan 79 (94.04%) data  termasuk dalam kategori berterima, 5 (5.95%) data termasuk dalam kategori kurang berterima, dan 0 (0%) data termasuk dalam kategori tidak berterima.  
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi bagi mahasiswa, dosen, dan peneliti lain yang tertarik dalam penelitian penerjemahan, khususnya bagi peneliti yang tertarik untuk meneliti tuturan pelanggaran maksim.
Kata kunci: Tuturan, pelanggaran maksim, Teknik penerjemahan, keakuratan, dan keberterimaan
ABSTRACT
This research aims to describe flouting maxims in the utterances of subtitle The Queen, to analyze techniques used by the translator in translating the utterance and to assess their accuracy and acceptability.
This research belongs to descriptive qualitative study. The source of data is the subtitle of The Queen movie. Whereas, the data are all of utterances which flout the maxims found in The Queen movie and the responses obtained from questionnaires which are completed by the raters. This analysis was conducted by finding the relationship among the elements involved in this research. The analysis was conducted simultaneously during the data collection. The model of the analysis is ethnographic analysis.
The result of this research shows that there are four classifications of maxims which are used by the translator. There are 46 (57,5%) data which are flouting maxim of quantity, 7 (8,75%) data which are flouting maxim of quality, 8 (10%) data which are flouting maxim of relevance, and the last is 19 (23.75%) data which are flouting maxim of manner. Meanwhile, there are eight classifications of techniques which are used by the translator. It covers 6 (6%) data which are translated by amplification, 3 (3%) data which are translated by transposition, 54 (54%) data which are translated by established equivalence, 14 (14%) data which are translated by modulation, 17 (17%) data which are translated by reduction, 2 (2%) data which are translated by pure borrowing, 2 (2%) data which are translated by discursive creation, and the last is 1 (1%) datum which is translated by naturalized borrowing. Meanwhile, the result of translation accuracy shows that there are 63 (75%) data belong to accurate translation, 18 (21.42%) data categorized into less accurate translation, and 3 (3.75%) data are included in inaccurate translation. Moreover, the analysis of acceptability shows that there are 79 (94.04%) data categorized into acceptable translation, 5 (5.95%) data included in less acceptable translation, and 0 (0%) data belong to unacceptable translation.
This study is expected to be used as a reference for the students, lectures, and other researchers who are interested in analyzing translation study, particularly those who are interested in analyzing the utterance flouting the maxims of conversation.  
Key words: Utterance, flouting maxim, translation techniques, accuracy, and acceptability

×
Penulis Utama : Septianingrum Kartika Nugraha
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : S131208017
Tahun : 2016
Judul : Kajian Terjemahan Kalimat yang Merepresentasikan Tuturan Pelanggaran Maksim pada Subtitle Film “The Queen” (Kajian Terjemahan dengan Pendekatan Pragmatik)
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2016
Program Studi : S-2 Linguistik (Penerjemahan)
Kolasi :
Sumber : UNS-Pascasarjana Prodi. Ilmu Linguistik-S131208017-2016
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof.Drs.M.R.Nababan, M.Ed., M.A, Ph.D
2. Prof.Dr.Djatmika, M.A.
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.