×
Proses terjadinya kudeta militer masa Muhammad Mursi dan standar ganda
Amerika Serikat terhadap demokratisasi merupakan pembahasan utama dalam
penelitian ini. Peneliti tertarik membahas problematika tersebut karena melihat bahwa
transisi demokrasi Mesir berakhir dengan konflik. Gejolak ini juga berdampak terhadap
negara-negara sahabat Mesir, salah satunya Indonesia. Militer dan kelompok Ikhwanul
Muslimin memilki peran dalam kudeta militer. Amerika Serikat juga memiliki keterlibatan
dengan memberikan dukungan terhadap militer dan pihak oposisi. Keterlibatan Amerika
Serikat bertentangan dengan kebijakan luar negerinya terkait dengan demokrasi.
Amerika Serikat merupakan negara yang mempeloporkan demokrasi dalam peristiwa
Arab Spring.
Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalalah pandangan realisme,
teori konflik, teori domino, konsep kudeta militer, standar ganda, kebijakan luar negeri,
dan kepentingan nasional. Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu kebijakan
Standar Ganda Amerika Serikat sebagai variabel pertama dan Demokratisasi Mesir
sebagai variabel kedua. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian eksplanatif dan jenis penelitian kualitatif non interaktif. Teknik pengumpulan
data didapatkan dari studi literatur dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan
analisis Interaktif oleh Miles dan Huberman. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa
kudeta militer terhadap Muhammad Mursi berbenturan dengan kepentingan pihak
tertentu. Peran Amerika Serikat dalam kudeta militer Mesir telah membuat negara ini
tidak konsisten dengan kebijakan luar negerinya. Amerika Serikat telah melakukan
standar ganda dalam kudeta militer Mesir. Sikap standar ganda Amerika Serikat tidak
terlepas dari kepentingan nasionalnya.
Kata Kunci: Kudeta Militer, Demokratisasi, Double Standard Policy, Realisme,
Teori Konflik, Teori Domino, Kepentingan Nasional, Mesir, Amerika Serikat