Manajemen persediaan yang baik dapat dipenuhi dengan adanya integrasipemasok-pengecer. Model persediaan terintegrasi digunakan untuk memaksimumkankeuntungan pada sistem persediaan pemasok-pengecer, sebaliknya modelpersediaan terpisah digunakan untuk memaksimumkan keuntungan masingmasing.Terdapat dua kebijakan penetapan harga barang pada model terpisahyaitu Stackelberg dan retail fixed mark-up (RFM). Kebijakan Stackelberg adalahpemasok menetapkan harga barang terlebih dahulu dan pengecer mengikuti penetapanharga dari pemasok. Sementara itu, kebijakan RFM menjelaskan bahwapemasok dan pengecer melakukan negosiasi sebelum menetapkan harga barangdan disepakati nilai mark-up ( ). Nilai merupakan keuntungan pengecer daripenjualan barang kepada konsumen (persen).Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan model persediaan terintegrasipemasok-pengecer, menentukan penyelesaian optimal dari banyaknya pemesanan,harga grosir, dan harga eceran untuk model terintegrasi dan terpisah, sertapenerapannya.Hasil penelitian ini adalah model persediaan terintegrasi pemasok-pengecerdan penyelesaian optimalnya. Hasil penerapannya diperoleh kebijakan RFM dengan? [0.74 ,0.80] yang merupakan strategi pareto efficient.Kata Kunci : model persediaan terintegrasi, kebijakan penetapan harga barang,permintaan bergantung harga barang (price dependent demand).