×
Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah Latar belakang diberlakukanya Program TRI di Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar. Kemudian juga pelaksanaan Program TRI di wilayah kerja Tasikmadu Karanganyar tahun 1975-1997 dan dampak dari pelaksanaan program tersebut bagi kehidupan petani tebu.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah yaitu Heuristik (Pengumpulan Sumber), Kritik Sumber, Interpretasi, dan Historiografi. Pengumpulan data diperoleh dari arsip-arsip, buku,dan karya ilmiah. Data yang terkumpul kemudian dianalisa kebenarannya menggunakan kritik sumber. Hasil analisa kemudian diinterpretasikan berdasarkan kronologisnya.
Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan sistem TRI di PG Tasikmadu melalui berbagai tahapan. Kelompok tani yang menginginkan untuk mengikuti program ini diharuskan untuk mendaftarkan kelompoknya ke Pabrik gula dan memenuhi persyaratan yang telah dicantumkan. Melalui surat yang direkomendasikan camat dan Kepala Desa setempat, kelompok tani baru bisa memulai menanam tebu. Sebenarnya langkah/cara yang diberlakukan pemerintah melalui sistem TRI ini sangatlah rumit, karena petani dituntut aktif dalam hal pelaksanaan. Pada perkembanganya, pelaksanaan program TRI di PG Tasikmadu karanganyar dirasa kurang memuaskan. Petani di berbagai daerah wilayah perkebunan PG Tasikmadu mengalami kerugian yang berakibat karena permasalahan teknis maupun non teknis. Dari faktor teknisnya banyak keterlambatan dalam hal pendistribusian pupuk, paket kredit dan juga bibit yamg sesuai dengan harapan oleh petani. Karena memang banyaknya lembaga yang mengikuti program TRI ini berakibat semakin kurang terkendalinya keadaan di lapangan. Di faktor non teknis sendiri adalah adanya gesekan-gesekan diantara para petani dan anggota pelaksana program TRI ini.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah Program TRI yang diberlakukan oleh pemerintah tidak sesuai target yang diharapkan. Banyak petani yang merasa dirugikan. Petani merasakan dampak dari TRI ini menyangkut dengan hubungan kurang sehat antara kelompok tani satu dengan kelompok yang lain. Di wilayah kerja Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar, petani merasa adanya persaingan dalam hal penanaman tebu. Dampak TRI bagi kehidupan petani sangat terasa pada berkurangnya pendapatan petani di Pabrik Gula Tasikmadu. Lambat lahun kerugian yang dialami petani semakin membesar disamping petani harus mengembalikan paket kredit yang diterima diawal masa tanam. Dampaknya kerugian yang cukup besar membuat TRI berangsur-angsur berubah menjadi sistem sewa.
Kata kunci : Tebu rakyat intesifikasi, Petani TRI, PG Tasikmadu