Kekerasan di sekolah merupakan permasalahan serius yang terjadi dalamdunia pendidikan. Salah satu bentuk kekerasan tersebut adalah bullying, yaituperilaku agresif yang menyebabkan seseorang merasa tidak nyaman atau terlukadan biasanya terjadi berulang-ulang. Perilaku ini paling banyak ditemukan padamasa remaja yang terwujud dalam bentuk bullying fisik, verbal, sosial maupuncyberbullying. Terjadinya bullying diduga terkait dengan penerimaan temansebaya dan iklim sekolah. Penerimaan teman sebaya yang rendah dan iklimsekolah yang negatif diduga akan menjadi akar dari timbulnya bullying padaremaja.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Hubungan antarapenerimaan teman sebaya dan iklim sekolah dengan bullying, (2) Hubunganantara penerimaan teman sebaya dengan bullying, dan (3) Hubungan antara iklimsekolah dengan bullying.Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional, dengan populasi seluruhsiswa SMP N 11 Surakarta. Responden penelitian berjumlah 187 siswa yangdiperoleh dengan teknik stratified cluster sampling. Instrumen dalam penelitianini berupa skala bullying, skala penerimaan teman sebaya dan skala iklim sekolah.Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis pertama adalahanalisis regresi berganda, adapun uji hipotesis kedua dan ketiga menggunakananalisis korelasi parsial.Hasil analisis regresi berganda menunjukkan nilai p = 0,000 (p<0,05) danFhitung = 37,986 > Ftabel = 3,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ada hubunganyang signifikan antara penerimaan teman sebaya dan iklim sekolah denganbullying. Hasil analisis korelasi parsial menunjukkan bahwa ada hubungan antarapenerimaan teman sebaya dengan bullying dengan r = -0,208, dan p = 0,004(<0,05) serta ada hubungan antara iklim sekolah dengan bullying dengan nilai r =-0,354 dan p = 0,000 (<0,05). Nilai R2 sebesar 0,292, artinya penerimaan temansebaya dan iklim sekolah secara bersama-sama memberi sumbangan efektifsebesar 29,2%.Kata kunci: bullying, penerimaan teman sebaya, iklim sekolah, siswa SMP