Penulis Utama : Rose Hakai
NIM / NIP : K1311072
×

ABSTRAK
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan penerapan model kooperatif tipe STAD dengan pendekatan problem solving dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika pada siswa SMP Negeri 14 Surakarta kelas VIII F tahun ajaran 2015/2016 pada materi SPLDV dan mengetahui bagaimana penerapan model kooperatif tipe STAD dengan pendekatan problem solving dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika pada siswa SMP Negeri 14 Surakarta kelas VIII F tahun ajaran 2015/2016.
Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data keterlaksanaan pembelajaran dan data hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematika. Untuk mengumpulkan data keterlaksanaan pembelajaran menggunakan metode observasi, sedangkan untuk data kemampuan pemecahan masalah dengan metode tes. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah setidaknya 60% dari jumlah total siswa mencapai skor kemampuan pemecahan masalah lebih dari atau sama dengan 8 untuk setiap soal.
Berdasarkan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan pendekatan Problem Solving persentase kemampuan pemecahan masalah matematika siswa mengalami peningkatan dari 17,65% pada prasiklus menjadi 38,24% pada siklus I dan menjadi 67,65% pada siklus II. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan pendekatan Problem Solving yang dapat meningkatkan kemmapuan pemecahan masalah matematika siswa adalah : a) Kegiatan Awal : 1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, apersepsi, dan memotivasi siswa. 2) Guru menginformasikan dan menjelaskan model pembelajaran STAD dengan pendekatan problem solving. b) Kegiatan Inti : 1) Guru menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa sesuai rencana pembelajaran yang telah dibuat. 2) Guru mengarahkan siswa untuk duduk berkelompok dengan jumlah anggota 4 sampai 5 orang secara heterogen yang telah diumumkan pada hari sebelumnya. 3) Setiap kelompok mendapatkan Lembar Kerja (LK) yang di dalamnya terdapat permasalahan yang berkaitan dengan SPLDV. 4) Siswa menyelesaikan LK dengan diskusi kelompok. 5) Guru memberi bimbingan kepada semua kelompok dan arahan kepada siswa agar setiap masalah yang terdapat pada LK diselesaikan dengan menerapkan empat tahap, sebagai berikut: i) Memahami masalah, yaitu mengetahui maksud dari persoalan (menyebutkan apa yang diketahui dan ditanyakan dari masalah). ii) Merencanakan penyelesaian masalah, yaitu menuliskan permisalan, model matematika dan merencanakan langkah apa yang akan dilakukan pada model matematika tersebut. iii) Melaksanakan penyelesaian masalah sesuai rencana, yaitu melakukan perhitungan sesuai dengan rencana langkah yang akan dilakukan pada model matematika tersebut (menyelesaikan model matematika). iv) Memeriksa kembali jawaban, yaitu pemeriksaan dengan memasukkan penyelesaian ke dalam model matematika dan memberikan kesimpulan. 6) Presentasi hasil diskusi dari salah satu kelompok. 7) Guru mengkonfirmasi kebenaran hasil presentasi kelompok, dan membahasnya jika ada yang salah. c) Kegiatan Penutup : 1) Guru memberikan kuis kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab siswa tidak boleh saling membantu. 2) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang dipelajari. 3) Guru menutup pembelajaran dan menginformasikan tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya serta memberi informasi bahwa  pemberian penghargaan kelompok terbaik diumumkan pada pertemuan selanjutnya.
Kata Kunci : STAD, Pendekatan Problem Solving, kemampuan pemecahan masalah matematika
ABSTRACT
The classroom action research aims to know wether using cooperative learning model type STAD with problem solving approach can improve the ability to solve mathematical problems in the subject of linear equation system in two variables for class VIII F of SMPN 14 Surakarta in academic year of 2015/2016. and to know how the implementation of cooperative learning model type STAD with problem solving approach that can improve the ability to solve mathematical problems at the class VIII F of SMPN 14 Surakarta in academic year of 2015/2016.
The data collected in this research is the implementation-of-study-model data and data of test result in mathematical problem solving ability. The method used to collect the implementation-of-study-model data is observation, whereas problem-solving-ability data is collected through test. Indicators of the success of this study is that at least 60% of the total number of students achieve problem-solving ability scores greater than or equal to 8 for each question.
Based on the cooperative learning model type STAD with problem solving approach, the students' mathematical problem solving ability has increased from 17,65% in precycle to 38,24% in the first cycle and finally became 67,65% in the second cycle. The study concludes that the steps of cooperative learning model type STAD with problem solving approach that can improve students' mathematical problem solving ability is: a) The initial activity: 1) The teacher presents the learning objectives, apperception, and motivate students. 2) The teacher informs and explain the STAD learning model with problem solving approach that will be applied throughout the study session. b) Core activities: 1) The teacher delivers appropriate learning plans. 2) The teacher leads students to sit in group that had been announced earlier in the day with members of 4 to 5 people heterogeneously (based on merits, gender, ethnicity).  3) Every group get worksheets in which there are problems related to SPLDV. 4) Every student do the worksheet by disscusion with their group. 5)The teacher provide guidance to all the groups and students to solve any problems in the worksheet with implementing four steps of problem solving: i) Understanding the problems, by determining the intent of the question (to mention what is known and asked of the problem). ii) devise a plan for problem solving, by writing a case example, mathematical models and what steps will be carried out on the mathematical model. iii) Carry out the problem solving steps according to the plan, by performing calculation in accordance with the plan of steps to be taken in the mathematical model (completing the mathematical model). iv) Recheck the answer, namely checking the completion of examination by entering the solutions to the mathematical model and making the conclusion. 6) Present the result of the discussion of one of the groups. 7) The teacher confirms the result of the presentation, and discuss it if there is something wrong. c) Closing activities: 1) The teacher gives a quiz to all the students. 2) The teacher with the students conclude the material that being studied. 3) The teacher end the study session and inform about the material that will be studied in the next study session and inform the students that the best group award will be announce at the next meeting.
Keyword: STAD, Problem Solving approach, Mathematical Problem Solving Ability

×
Penulis Utama : Rose Hakai
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : K1311072
Tahun : 2016
Judul : Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan Pendekatan Problem Solving untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Siswa Kelas VIII F SMP Negeri 14 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016
Edisi :
Imprint : Surakarta - FKIP - 2016
Program Studi : S-1 Pendidikan Matematika
Kolasi :
Sumber : UNS-FKIP Jur. Pendidikan Matematika-K1311072-2016
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dr. Mardiyana, M.Si.
2. Ira Kurniawati, S.Si, M.Pd.
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. KIP
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.