×
ABSTRACT
The aims of this research are: (1) knowing characteristic of written mathematical communication’s ability in geometry for female students, (2) knowing characteristic of written mathematical communication’s ability in geometry for male students, (3) knowing several factors which is influence written mathematical communication’s ability and (4) giving alternative solution to expand written mathematical communication’s ability.
This research is qualitative research. Subjects of this research is 38 students of Class X MIA 1. Subjects were determined through purposive sampling so that it produce 4 students which are 2 female and 2 male students that have second level of written mathematical communication’s ability. Sources of data come from teacher and students. The technique of collecting data is observation, test and interview. Analysis of data use three activities, there are reduction data, present data and getting the conslussion. Validity of data uses technique of time’s triangulation.
Based on the results of data analysis give informations: (1) female students that have second level of written mathematical communication’s abilityhave characteristics such as capable write information correctly about the context of mathematic’s problem into mathematic’s language and female subjects more thorough than male students of colecting informations; have effectively minimal skill to explain the context in understanding mathematical terms; female students write mathematical notation not correctly, meaningless and ambiguous; female students solve mathematical problems with uncomplete procedures; female students can not write argumen for each procedure; female students capable convey the content of mathematical context into picture correctly. (2) male students that have second level of written mathematical communication’s abilityhave characteristics such as capable write information correctly about the context of mathematic’s problem into mathematic’s language; have effectively minimal skill to explain the context in understanding mathematical terms; male students write mathematical notation not correctly and meaningless; male students solve mathematical problems with uncomplete procedures; male students can not write argumen for each procedure; male students capable convey the content of mathematical context into picture correctly but male students get difficulty especially for mathematical problem in distance matter explicitly. (3) Several factors which are influence written mathematical communication’s ability: learning and evaluating that give priority to result oriented than process oriented, there is no comprehension about the advantages of having great written mathematical communication’s ability. (4) Several alternative solutions to expand written mathematical communication’s ability: teacher shall build learning process that give priority to result and process oriented more often, teacher shall do evaluating process that give priority to result and process oriented more often, and teacher shall to give comprehension about the advantages of having great written mathematical communication’s ability.
Key words: written mathematical communication, gender differences, factors which are influence,alternative solutions
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui karakteristik komunikasi matematis secara tertulis dalam pembelajaran geometri pada peserta didik perempuan, (2) mengetahui karakteristik komunikasi matematis secara tertulis dalam pembelajaran geometri pada peserta didik laki-laki, (3) mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan komunikasi matematis secara tertulis dan (4) memberikan solusi alternatif yang dapat mengembangkan kemampuan komunikasi matematis secara tertulis.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas X MIA 1 yang berjumlah 38 peserta didik. Penentuan subjek ditentukan dengan teknik sampel bertujuan sehingga diperoleh 4 peserta didik yang menjadi subjek penelitian yakni 2 peserta didik perempuan yang memiliki kemampuan komunikasi matematis tingkat 2 dan 2 peserta didik laki-laki yang memiliki kemampuan komunikasi matematis tingkat 2. Sumber data berasal dari guru dan peserta didik. Teknik pengumpulan data adalah observasi, tes dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga kegiatan yaitu reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan. Validitas data menggunakan teknik triangulasi waktu.
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh informasi bahwa: (1) Peserta didik perempuan yang berkemampuan komunikasi matematis secara tertulis tingkat 2 memiliki karakteristik mampu dengan benar menuliskan informasi terkait konteks isi persoalan ke dalam kalimat matematis dan lebih teliti dalam menghimpun informasi; dalam memahami istilah-istilah matematis minimal efektif untuk menjelaskan konteks persoalan; menuliskan notasi matematika dengan tidak tepat, tidak mengetahui makna notasi yang dituliskan, terkadang menuliskan notasi yang ambigu dan tidak bermakna; menyelesaikan persoalan matematika dengan tidak lengkap; tidak dapat menuliskan argumen pada setiap prosedur penyelesaian; mampu menyampaikan ide atau relasi matematika ke dalam gambar yang mengilustrasikan konteks permasalahan. (2) Peserta didik laki-laki yang berkemampuan komunikasi matematis secara tertulis tingkat 2 memiliki karakteristik mampu dengan benar menuliskan informasi terkait konteks isi persoalan ke dalam kalimat matematis; dalam memahami istilah-istilah matematis minimal efektif untuk menjelaskan konteks persoalan; menuliskan notasi matematika dengan tidak tepat, tidak mengetahui makna notasi yang dituliskan dan terkadang menuliskan notasi yang tidak bermakna; menyelesaikan persoalan matematika dengan tidak lengkap; tidak dapat menuliskan argumen pada setiap prosedur penyelesaian; mampu menyampaikan ide atau relasi matematika ke dalam gambar yang mengilustrasikan konteks permasalahan akan tetapi mengalami kesulitan dalam menyampaikan ide ke dalam gambar pada persoalan jarak pada soal yang tidak eksplisit. (3) Beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan komunikasi matematis secara tertulis yaitu : pembelajaran yang mengutamakan hasil daripada proses, evaluasi pembelajaran yang mengutamakan hasil daripada proses, tidak ada pemahaman terkait manfaat memiliki komunikasi matematis secara tertulis yang baik. (4) Beberapa solusi alternatif yang dapat mengembangkan kemampuan komunikasi matematis secara tertulis yakni : membiasakan pembelajaran yang mengutamakan pada proses dan hasil, melakukan evaluasi pembelajaran yang mengutamakan pada proses dan hasil, serta memahamkan peserta didik mengenai manfaat berkemampuan komunikasi matematis secara tertulis.
Kata kunci: komunikasi matematis secara tertulis, gender, faktor penyebab, solusi alternatif