Penulis Utama : Nisa Hanyfah Al Latief
NIM / NIP : I0611016
×

ABSTRAK
Kota Surakarta merupakan salah satu kota yang sedang memberi perhatian lebih kepada sektor informal khususnya Pedagang Kaki Lima. Hal tersebut disebabkan karena jumlah PKL terus mengalami peningkatan signifikan setiap tahunnya terlebih sejak terjadinya krisis tahun 1998. PKL selalu menempati lokasi strategis kota yang memiliki potensi ekonomi untuk berjualan seperti toko modern dan mereka berjualan tanpa memperdulikan keindahan, konsep peruntukan lahan dan daerah larangan. Sehingga terdapat kebijakan yakni formalisasi PKL ke toko modern dengan tujuan yakni peningkatan kesejahteraan pedagang. Namun terdapat isu dilapangan bahwa kebijakan formalisasi belum mampu memenuhi keinginan pedagang yang berdampak pada kesejahteraan pedagang dikarenakan beberapa hal yakni pembatasan jumlah variasi jenis barang dagangan dan jumlah uang sewa yang dibayarkan setiap bulannya hanya ditentukan toko modern saja. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh formalisasi PKL ke toko modern terhadap komponen kesejahteraan pedagang di kota surakarta. Metode penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda untuk mengetahui pengaruh formalisasi pedagang kaki lima terhadap komponen kesejahteraan pedagang namun sebelumnya terlebih dahulu dilakukan analisis diskriptif kuantitatif mengenai formalisasi pedagang kaki lima dan mengenai komponen kesejahteraan pedagang. Dari hasil analisis diskriptif kuantitatif diketahui bahwa hanya sebesar 38% pedagang mengalami peningkatan kesejahteraan seperti apa yang menjadi tujuan formalisasi.
Dari hasil regresi linear berganda menyebutkan bahwa formalisasi pedagang kaki lima ke toko modern berpengaruh kuat terhadap kemampuan mencukupi kebutuhan pangan, rasa aman dari tindak kejahatan, pendapatan, jumlah pembeli dan kemampuan mencukupi kebutuhan sandang. Berpengaruh sedang terhadap inveastasi atau tabungan, kemampuan mencukupi kebutuhan papan, rekreasi, tingkat kondisi kesehatan keluarga, dan kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan. Berpengaruh lemah terhadap lama berdagang, kemudahan mendapatkan pelayanan pendidikan dan kemudahan mendapatkan fasilitas transportasi. Nilai koefisien regresi untuk semua variabel formalisasi PKL adalah bernilai positif yang menunjukkan bahwa apabila variabel formalisasi pedagang kaki lima meningkat maka nilai komponen kesejahteraan pedagang juga akan meningkat,
Kata kunci : Formalisasi, pedagang kaki lima, kesejahteraan pedagang
ABSTRACT
Surakarta is one of the cities that are paying more attention to the informal sector, especially street hawkers or five feet hawkers (PKL). It is motivated by the number of hawkers which continue to increase significantly every year especially since the economic crisis in 1998. PKL always occupy strategic locations in the city that has economic potential for selling such as modern stores or marts and they sell regardless of the esthetic, the concept of land use and restrictions area. Therefore, there is a policy of formalization of street hawkers into the modern marts with the main purpose is to improve the welfare of hawkers as well as some other goals that reduce the impression of chaotic and to obtain a relatively permanent stand certainty. However, there is an issue that formalizing policy was not yet able to meet the wishes of the hawkers which have an impact on the welfare of hawkers due to several things such as restrictions on the amount of variations in the type of goods and the amount of monthly rental costs in which the amount decieded upon only modern marts. Thus, this study aims to determine the influence of formalization of street hawkers into a modern marts on the hawker’s welfare component in the city of Surakarta.
This research method engages multiple regression analysis to determine the influence of formalization of street hawkers on hawker’s welfare components but first performing a quantitative descriptive analysis of the formalization of street hawkers and quantitative descriptive analysis of the hawker’s welfare components. From the results of quantitative descriptive analysis of the hawker’s welfare components is known that only 38% hawkers experiencing increased welfare just like the objective of formalization. Then the results of multiple linear regression mention that the formalization of street hawkers into modern marts has strong influence on the ability of food sufficiency, security from crime, on income, the number of buyers, and also ability to meet the needs of clothing. It also has moderate influence on savings, ability to meet the needs of housing, recreation , levels of family health conditions and.access to health care. It has weak influence on trading for a long time, access to educational services and the ease of getting transportation facilities.
Keywords: formalization, hawker, hawker’s welfare

×
Penulis Utama : Nisa Hanyfah Al Latief
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : I0611016
Tahun : 2016
Judul : Pengaruh Formalisasi Pedagang Kaki Lima (PKL) ke Toko Modern terhadap Komponen Kesejahteraan Pedagang di Kota Surakarta
Edisi :
Imprint : Surakarta - F. Teknik - 2016
Program Studi : S-1 Perencanaan Wilayah dan Kota
Kolasi :
Sumber : UNS-F. Teknik Jur. Perencanaan Wilayah dan Kota-I0611016-2016
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Murtanti Jani Rahayu, S.T, M.T.
2. Rufia Andisetyana Putri, S.T, M.T.
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Teknik
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.