×
ABSTRAK
Terminal Kartasura diklasifikasikan sebagai terminal dengan tipe B yang berfungsi
melayani kendaraan umum untuk angkutan antar kota antar propinsi (AKAP), angkutan antar
kota dalam propinsi (AKDP), angkutan kota (Angkot), dan angkutan pedesaan (Angkudes).
Pembangunan terminal yang mulai dioperasikan pada tahun 2003 masih rendah dalam
pemanfaatanya atau dapat dikatakan belum efektif berfungsi sebagaimana mestinya sebuah
terminal dengan tipe B. Kondisi Terminal Kartasura terus mengalami penurunan dalam
pemafaatan dan penggunaannya, sehingga pendapatan terminal yang didapatkan dari retribusi
menurun dari tahun ke tahun. Jumlah trayek angkutan yang masuk ke dalam terminal terus
mengalami penurunan pada rentang tahun 2008 hingga tahun 2013. Dampak dari penurunan
tersebut muncul terminal bayangan di beberapa titik diantaranya di daerah Ngasem, simpang tiga
tugu Kartasura, dan perempatan Kartasura. Kios-kios yang berada di dalam terminal juga
mengalami dampak. Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat efektivitas fungsi Terminal
Kartasura dan menentukan urutan prioritas faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat efektivitas
fungsi Terminal Kartasura. Tingkat efektivitas fungsi terminal dapat diukur dengan dua
pendekatan efektivitas yaitu pendekatan tujuan dan sistem. Lalu dari tingkat efektivitas tersebut
ada beberapa faktor yang mempengaruhinya yaitu kesesuaian lokasi, aksesibilitas, kondisi
internal terminal, dan kebijakan. Lalu dari berbagai macam faktor tersebut di ukur untuk
mendapatkan prioritas faktor-faktor yang didapatkan berdasarkan komponen yang menilai
tingkat efektifnya terminal, Hasil penelitian ini dapa diketahui bahwa tingkat efektivitas fungsi
Terminal Kartasura adalah tidak efektif. Untuk faktor prioritas yang mempengaruhi tidak
efektifnya fungsi Terminal Kartasura yang pertama adalah kesesuaian lokasi, lalu untuk prioritas
yang kedua ada 3 faktor, yaitu aksesibilitas, kondisi internal terminal, dan kebijakan.
Kata Kunci: terminal, fungsi terminal, tingkat efektivitas, faktor yang mempengaruhi efektivitas
ABSTRACT
Kartasura bus station is classified as type-B terminal which has function to provide
transportation between city inter-province, between city intra-province, city transport, and rural
transport. Development of the bus station which is operated since 2003 is still has poor
utilization or in the other word still ineffective as type-B terminal. Kartasura bus station
condition is declining in utilization, thus bus station income rate derived from retribution also
declining as well from year to year. The number of transportation route which is going to the bus
station continued to decline from 2008 to 2013. The impact of these decline, unauthorized bus
station starting to appear on few point, some of them are Ngasem, Simpang Tiga Tugu
Kartasura, and Kartasura junction. Kiosks inside bus station also affected. This research’s
purposes are to identified effectiveness of Kartasura Bus Station’s function also to determined
factors which are affect Kartasura bus station’s effectiveness. Effectiveness level of Kartasura
bus station could be measured by two effectiveness approach namely purpose and system
approach. Effectiveness level is affected by various factors such as the suitability of the location,
accessibility, bus station internal condition, and policy. Then, these various factors are measured
to obtain priority level of them. The result is Kartasura Bus Station is ineffective. The priority
level of factors which are affects Kartasura Bus Station’s effectiveness level are the suitability of
the location, and second priority has three factors which are accessibility, bus station’s internal
condition, and policy.
Keywords: terminal, terminal function, effectiveness level, factors which are affect effectiveness