×
ABSTRAK
Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor unggulan di Kota Surakarta. Terdapat 20 objek
wisata di Kota Surakarta yang dapat dikunjungi, mulai dari wisata sejarah, pendidikan,
belanja maupun wisata buatan/ modern, dan salah satu dari obyek wisata tersebut adalah
kawasan Keraton Kasunanan. Kawasan tersebut merupakan kawasan cagar budaya yang
dikembangkan dengan konsep wisata berkelanjutan. Dengan mempertimbangkan bahwa
kawasan Keraton Kasunanan merupakan kawasan cagar budaya, maka pengembangan wisata
di kawasan ini harus mampu menyeimbangkan pengelolaan dari setiap sumberdaya pariwisata
yang ada untuk mencapai keberlanjutan kawasan Keraton Kasunanan baik sebagai kawasan
cagar budaya maupun kawasan wisata. Masalah dalam penelitian ini adalah seberapa sesuai
pengembangan kawasan Keraton Kasunanan sebagai kawasan wisata budaya yang
berkelanjutan dilihat dari enam aspek pengembangannya yang meliputi pelestarian cagar
budaya, produktivitas ekonomi lokal, pengembangan budaya dan tradisi, karakter kawasan
wisata, penyediaan infrastruktur, serta kelembagaan. Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif yang menggunakan teknik analisis skoring. Analisis skoring dilakukan untuk
mendapatkan penilaian keseluruhan terhadap kesesuaian pengembangan dan juga penilaian
terhadap setiap aspek pengembangan. Berdasarkan analisis yang dilakukan, hasil yang
didapatkan yakni tingkat kesesuaian pengembangan kawasan Keraton Kasunanan sebagai
kawasan wisata budaya yang berkelanjutan berada pada tingkatan kurang sesuai. Hasil ini
menunjukkan masih adanya aspek-aspek dalam pengembangan kegiatan wisata yang perlu
ditingkatkan, yaitu dari aspek pelestarian cagar budaya, produktivitas ekonomi lokal,
pengembangan budaya dan tradisi, serta kelembagaan.
Kata Kunci: Kawasan Cagar Budaya, Kesesuaian, Pengembangan Pariwisata, Pariwisata
Berkelanjutan, Wisata Budaya
ABSTRACT
The tourism sector is one of the leading sectors in Surakarta. There are 20 attractions in
Surakarta which can be visited with the kind of historical tourism, education tourism, and
artificial/modern tourisms, and one of these attractions is Keraton Kasunanan district.
Keraton Kasunanan is a heritage conservation district that was developed with the concept of
sustainable tourism. By considering that Keraton Kasunanan district is a heritage
conservation district, the tourism development in this district must be able to balancing the
management of each tourism resources to achieve sustainability of Keraton Kasunanan
district as both a heritage conservation district and the tourism area. Issue in this research is
how conformable the development of Keraton Kasunanan district as a sustainable cultural
tourism area analyzed from the six aspects of development which include cultural heritage
conservation, local economic productivity, culture and traditions development, the character
of tourism area, infrastructure availability, and institutional. This research is quantitative
study with scoring analysis technique. Scoring analysis technique used to obtain an overall
assessment of the development conformity and assessment of each development aspects.
Based on the analysis, the results obtained that the level of conformity from Keraton
Kasunanan district’s development as a sustainable cultural tourism area is on less conformity
levels. These results show that there are some aspects in tourism activities development that
need to be improved, that is cultural heritage conservation, local economic productivity,
culture and traditions development, and institutional.
Keywords: Conformity, Tourism Development, Cultural Tourism, Heritage Conservation
District, Sustainable Tourism