×
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang menganalisis pemakaian bahasa pada talk show MN dan bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan sosiolinguistik. Tujuan penelitian ini meliputi: (1) mendeskripsikan bentuk dan tipe ungkapan eufemisme dan disfemisme, (2) mendeskripsikan referensi ungkapan eufemisme dan disfemisme, (3) mendeskripsikan fungsi dan makna ungkapan eufemisme dan disfemisme, (4) memaparkan latar belakang penggunaan ungkapan eufemisme dan disfemisme pada talk show MN. Sumber data dalam penelitian ini adalah empat episode talk show MN, sedangkan data penelitian ini adalah tuturan yang dituturkan oleh pembawa acara dan tuturan yang terjadi antara pembawa acara, nara sumber, dan audiens yang di dalamnya mengandung ungkapan eufemisme dan disfemisme. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik rekam, teknik simak dan catat. Analisis data menggunakan teknik analisis Spradley, yaitu analisis domain, taksonomi, komponensial, dan tema budaya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ungkapan disfemisme lebih dominan dibandingkan eufemisme yang digunakan pada talk show MN. Selanjutnya temuan lain pada penelitian ini meliputi: (1) Bentuk eufemisme dan disfemisme yang berupa kata, frasa, dan klausa. Tipe eufemisme dan disfemisme antara lain: tipe ekspresi figuratif, tipe flipansi, tipe pemodelan kembali, tipe sirkumlokusi, tipe kliping, tipe akronim, tipe singkatan, tipe satu kata menggantikan satu kata yang lain, tipe kata umum ke khusus, tipe hiperbola, tipe makna di luar pernyataan, tipe jargon/penggunaan istilah teknis, tipe kolokial, tipe pinjaman. (2) referensi eufemisme dan disfemisme yaitu; benda/binatang, bagian tubuh, profesi, penyakit, aktivitas, peristiwa, sifat/keadaan. (3) fungsi eufemisme dan disfemisme antara lain; fungsi ekspresif, fungsi direktif, fungsi fatis, fungsi metalinguistik. Kemudian makna eufemisme yaitu; menghindari kata–kata yang menyinggung perasaan orang lain, menghindari perasaan tidak nyaman lawan bicara, menunjukkan rasa hormat kepada lawan bicara/yang bersangkutan. Makna disfemisme yaitu; memberikan gambaran negatif tentang sesuatu, menunjukkan kekecewaan/kemarahan, menunjukkan rasa tidak suka, mempertajam penghinaan. (4) alasan penutur menggunakan ungkapan eufemisme antara lain; untuk menghindari kata-kata atau hal-hal yang tabu (sensitif), untuk menghindari penggunaan kata-kata yang dapat menimbulkan konflik, untuk menghindari penggunaan kata-kata kasar. Selanjutnya alasan penutur menggunakan ungkapan disfemisme antara lain; untuk merendahkan atau mengungkapkan penghinaan, untuk menunjukkan rasa tidak suka, juga ketidaksetujuan terhadap seseorang atau sesuatu, untuk memperkuat atau mempertajam penghinaan, untuk memberikan penggambaran yang negatif tentang lawan politik. Kata Kunci : eufemisme, disfemisme, Mata Najwa.