×
ABSTRAK
Masalah sosial adalah fenomena yang muncul di kehidupan bermasyarakat yang selalu ada seiring dengan perkembangan zaman. Salah satu masalah sosial yang menjadi persoalan krusial di Indonesia adalah keberadaaan wanita tuna susila (WTS). Sebagai bentuk upaya pengembalian manusia yang normatif pemerintah memiliki Balai Rehabilitasi Sosial “Wanita Utama” Surakarta sebagai tempat merehabilitasi eks wanita tuna susila dalam lingkup wilayah provinsi Jawa Tengah. Berbagai bimbingan yang ada di Balai Rehabilitasi Sosial “Wanita Utama” Surakarta merupakan serangkaian kegiatan rehabilitasi yang bertujuan untuk mengembangkan potensi eks wanita tuna susila dan menjadikan mereka bersikap normatif. Pekerja sosial merupakan pembimbing eks wanita tuna susila di Balai Rehabilitasi Sosial “Wanita Utama” Surakarta. Pekerja sosial menggunakan komunikasi sebagai cara mereka dalam menyampaikan pesan kepada eks wanita tuna susila atau sering disebut dengan penerima manfaat.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pola komunikasi pekerja sosial pada penerima manfaat di Balai Rehabilitasi Sosial “Wanita Utama” Surakarta beserta faktor penghambat dan faktor pendukung dalam komunikasi pekerja sosial pada penerima manfaat.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk menggambarkan, memaparkan, menuturkan dan menganalisa data yang ada secara mendalam. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan dokumentasi. Sedangkan penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive sampling. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber data. Teori yang digunakan adalah menggunakan komunikasi antarpersonal, komunikasi kelompok dan komunikasi bermedia massa.
Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa dalam pola komunikasi pekerja sosial pada penerima manfaat menggunakan komunikasi antarpersonal, komunikasi kelompok, dan komunikasi bermedia. Pada komunikasi yang digunakan pekerja sosial pada penerima manfaat memiliki keunikan masing-masing sesuai dengan tujuan komunikasinya. Selain itu penulis juga mengetahui faktor penghambat dan pendukung dalam komunikasi pekerja sosial pada penerima manfaat.
Kata kunci : Pola, Komunikasi, antarpribadi, kelompok, Pekerja sosial, Penerima manfaat
ABSTRACT
Social problems are phenomena that appear in social life is always there along with the times. One of the social problems that a crucial issue in Indonesia is the existence of prostitutes (WTS). As part of an effort to return humans normative government has a Social Rehabilitation Institute "Wanita Utama" Surakarta as a place to rehabilitate former prostitutes within the territory of the province of Central Java. Various guidance in Social Rehabilitation Institute "Wanita Utama" Surakarta is a series of rehabilitation activities aimed at developing the potential of ex-prostitutes and make them to be normative. The social worker is supervising former prostitute at Social Rehabilitation Institute "Wanita Utama" Surakarta. Social workers use communication as their way to deliver a message to former prostitutes often called the beneficiary.
Purpose of this study was to determine the communication patterns of social workers to the beneficiaries in the Social Rehabilitation Institute "Wanita Utama" Surakarta. Moreover, the authors also identify factors inhibiting and supporting the communication of social workers to beneficiaries.
This research is a qualitative descriptive study aimed to describe, explain, explained and analyze the data in depth. Data was collected through interviews and documentation. While the withdrawal of the sample used in this research is purposive sampling. Methods of data analysis in this study using triangulation of data sources. The theory used is the use of interpersonal communication, group communication and mass mediated communication.
From this research it is known that the communication patterns of social workers to beneficiaries using interpersonal communication, group communication and mediated communication. In the communication used social worker beneficiaries have their uniqueness in accordance with the purpose of communication. Moreover, the authors also identify factors inhibiting and supporting the communication of social workers to beneficiaries.
Keywords: pattern, communication, interpersonal, group, social workers, beneficiaries