×
ABSTRAK
Undur-undur laut (Hippidae) merupakan anggota Crustacea yang hidup di pantai pasir terbuka. Hewan ini mempunyai kandungan omega-3 yang tinggi dan mempunyai nilai ekologi sebagai bioindikator pencemaran pestisida, tumpahan minyak, merkuri, dan indikasi kandungan asam domoik. Indonesia mempunyai garis pantai 99.093 kilometer sehingga sangat berpotensi dalam kelimpahan undur-undur laut diantaranya di pantai Gunungkidul Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan dan aspek pertumbuhan undur-undur laut di Pantai Drini, Sepanjang dan Krakal Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta.
Metode Pengambilan data dilakukan dengan menentukan 10 stasiun setiap pantainya, jarak antar stasiun menyesuaikan panjang garis pantai. Pengambilan sampel undur-undur laut dilakukan dengan membuat kuadran 2x2 m2 sebanyak 4 kali pengulangan pada setiap stasiun.Undur–undur laut yang ditemukan dimasukkan ke dalam formalin 4%. Identifikasi dilakukan dengan membandingkan ciri-ciri undur-undur laut yang ditemukan dengan buku identifikasi. Data diperoleh dengan menghitung nilai Kelimpahan sedangkan data aspek pertumbuhan dengan menentukan sebaran frekuensi panjang, dan nisbah kelamin.
Undur-undur laut yang ditemukan di pantai Drini, Sepanjang dan Krakal hanya satu jenis yaitu Hippa marmorata. Kelimpahan undur-undur laut di pantai Drini didapatkan 89 individu, pantai Sepanjang 131 individu , dan pantai Krakal 117 individu . Ukuran panjang karapas H.marmorata tersebar dari ukuran 5-32 mm. Frekuensi H. marmorata yang paling banyak ditemukan berada pada selang kelas panjang 5-10 mm atau belum dewasa. Nisbah kelamin H. marmorata di pantai Drini sebesar 0,56 , pantai Krakal 0,54 (tidak seimbang) dan pantai Sepanjang 1,09 (Seimbang). Variabel lingkungan yang berpengaruh terhadap kelimpahan undur-undur laut adalah kecepatan arus dan karakter pasir.
Kata kunci : Aspek Pertumbuhan ,Kelimpahan ,Pantai ,Undur-undur Laut (Hippidae)
ABSTRACT
Mole Crab (Hippidae) is Crustacean that inhabiting sandy beach. These animals was rich in omega-3 and had a ecological value as bioindicator of pesticide pollution, oil spills, mercury, and as an indication of domoic acid content. Indonesia have 99.093 kilometers coastline and had highly potential in mole crabs abundance. One of the beach was Gunung Kidul, Yogyakarta. The aim of this study was to determine the abundance and growth aspects of mole crab in Drini, Sepanjang and Krakal Beach, Gunungkidul, Yogyakarta.
The data were taken by making 10 stations each beach, which the distance each station based on the length of coastline. Sampling was done by taking mole crab in a quadran 2 x 2 m2 with four times repetition. Mole crabs found was put in formalin 4%. Identification was done by comparing the morphology of mole crabs with identification book. Data was obtained by calculating the value of abundance, while the data of growth aspects conducted by determining the frequency distribution of the length and sex ratio.
There was only one species mole crab found at the Drini, Sepanjang and Krakal Beach, that was Hippa marmorata. The abundance of Mole Crab at Drini beach gained 89 individuals, Sepanjang beach 131 individuals, and Krakal beach 117 individuals. Carapace length H. marmorata was around 5-32 mm. Frequency H. marmorata most commonly found in the class interval length of 5-10 mm or immature. Sex ratio of H. marmorata at Drini beach 0.56, beach Krakal was 0.54 (less balanced) and Sepanjang beach was 1.09 (balanced). The environmental variable that affected the abundance of mole crabs were current speed and the character of sand
Keywords: Aspects of Growth, Abundance, Coast, mole crab (Hippidae)