×
ABSTRAK
Diskriminasi bagi difabel serta masih minimnya sarana dan prasarana bagi mereka masih marak di Kota Surakarta. Hal ini berakibat pada rendahnya tingkat integrasi dalam aspek kehidupan bermasyarakat bagi difabel. Oleh karena itu, peranan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Surakarta sangat diperlukan agar terciptanya keseimbangan dan kehidupan yang harmonis bagi difabel. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan Dinsosnakertrans dalam melakukan integrasi sosial bagi difabel serta faktor pendukung dan penghambatnya.
Dalam penelitian ini, mengacu pada UU No.4 tahun 1997 tentang Penyandang Cacat dan PP No.43 tahun 1998 tentang Upaya Peningkatan Kesejahteraan Sosial Penyandang Cacat mengenai prinsip integrasi sosial yang mencakup tentang pelayanan di berbagai disiplin profesi, lembaga pelayanan serta mendekatkan difabel dengan masyarakat. Penulis juga mengacu pada pendapat yang dikemukakan oleh Miftah Thoha (1997) dan Argyo Demartoto (2005).
Lokasi penelitian ini di Kota Surakarta dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh melalui wawancara secara mendalam dan dengan mengkaji dokumen. Cara memperoleh informan yaitu dengan teknik purposive sampling dan snowball sampling. Validitas data dalam penelitian ini menggunakan teknik trianggulasi data. Data tersebut dianalisis dengan menggunakan analisis interaktif.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa peranan Dinsosnakertrans Kota Surakarta dalam melakukan integrasi sosial bagi difabel yaitu: pertama, memberikan informasi; pengarahan; pendampingan; pendataan dan fasilitas berupa surat rekomendasi khusus difabel. Kedua, memberikan pelatihan menjahit, mencukur serta pelayanan sosial keliling. Ketiga, mengadakan kegiatan di Car Free Day, Hari Difabel Internasional dan turut serta dalam expo difabel se-Soloraya. Dalam melakukan integrasi sosial tersebut terdapat faktor penghambat yaitu keterbatasan anggaran, sedikitnya jumlah SDM, masyarakat yang kurang peduli terhadap difabel serta mindset difabel yang belum terbuka mengenai pendataan, sedangkan faktor pendukungnya adalah adanya take and get antara Dinsosnakertrans dengan stake holders yang lain dan adanya Tim Advokasi Difabel (TAD) yang dibentuk Dinsosnaketrans. Terkait mengenai hal tersebut peneliti memberikan saran agar Dinsosnakertrans lebih memperbanyak kegiatan dilapangan, menambah pelatihan-pelatihan dan memberikan pengarahan lebih pada perusahaan agar mau merekrut difabel.
Kata Kunci: difabel, integrasi sosial, peranan.
ABSTRACT
Discrimination and lack facility for disabilities is still flare in Surakarta. The case results in a low level of integration social life aspects for disabilities. Therefore, the role of department of Social Service Manpower and Transmigration (Dinsosnakertrans) of Surakarta is necessary to create the balance and harmonious life for disabilities. The aim of this research is to find out the role of Dinsosnakertrans in conducting social integration for disabilities along with support and obstacle factors.
This research, refer to the Law number 4 of year 1997 about Disabilities and Government Regulation number 43 of year 1998 about The Effort of Improving Disabilities Social Welfare concerning the principle of social integration including the service in various discipline profession, institution and to approached disabilities with the other people. The author also refer to the opinions by Miftah Thoha (1997) Argyo Demartoto (2005).
The location of this research was in Surakarta and using the qualitative description method. The document was obtaine by in-depth interview and reviewing the similar document. The informant was obtained by using purposive sampling and snowball sampling techniques. The validation document of this research was using triangulation documents technique. The document was analyzed using an interactive analysis technique.
The research conclude the role of Dinsosnakertrans Surakarta in conducting social integration for disabilities. First, provide the information; give direction; guide; collect the data of disabilities and special facilitiy such as recommendation for the disabilities. Second, provide skill training such as sewing skill, shaving skill, and mobile social services. Third, arrange some activities in Car Free Day event, in International Disabilities Day and participate the expo of disabilities in Soloraya. In conducting the social integration exist some obstacle factors consist of the limitless budget, minim of human resourch, people less concern with the disabilities, and the mindset of disabilities refuse collect the data, meanwhile the support factors are a take and get between Dinsosnakertrans with the other stake holders and Disabilities Advocacy Team formed Dinsosnaketrans. Relate to that effect, author propose Dinsosnakertrans to improve the real activity, increase the trainings and give more direction to the company to recruit disabilities.
Keywords: disabilities, role, social integration.