Penulis Utama : Dwi Abadi
NIM / NIP : D0209025
×

SINOPSIS
Gudeg merupakan salah satu makanan yang mewakili karakteristik Kota Yogyakarta. Gudeg sendiri merupakan makanan rakyat sejak jaman mataram kuno. Nama gudeg berasal dari cara memasak makanan tersebut, yaitu diaduk-aduk dalam bahasa jawanya angudeg-udeg.
Kepopuleran gudeg sendiri tidak bisa lepas dari peran masyarakat dan para pendatang yang tinggal di Yogyakarta. Para mahasiswa yang menuntut ilmu di Yogyakarta memiliki kenangan dan memori sendiri tentang Yogyakarta. Nostalgic Gustatory, istilah itulah yang mewakili fenomena gudeg sebagai landmark kota Yogjakarta.
Gudeg banyak digandrungi dan dijadikan sebagai salah satu oleh-oleh favorit saat berkunjung ke kota Yogyakarta. Banyak pedagang gudeg yang mengemasnya dengan berbagai cara dari dibungkus kertas, daun, besek, kendil dan yang paling baru dan canggih adalah gudeg kaleng. Gudeg kaleng berhasil di inovasikan oleh Gudeg bu Tjitro dan LIPI.Dengan adanya gudeg kaleng gudeg bisa dibawa jarak jauh dan waktu yang lama dengan tanpa menggunakan bahan pengawet.
Selain itu upaya pemerintah juga mengambil andil dalam hal tersebut.Pemerintah Yogyakarta memberikan wadah dan mengumpulkan pedagang gudeg di dalam sentra makanan gudeg.
bagaimanasejarah, perjalanan dan perkembangan gudeg dalam sejarah kuliner nusantara?bagaimana gudeg bisa menjadi ikon yang lekat dengan Kota Yogyakarta? serta apa saja upaya masyarakat dan pemerintah Kota Yogyakarta dalam melestarikan dan menjadikan gudeg sebagai ikon kota tersebut?
SYNOPSIS
Gudeg is one of the food that representing the characteristic of Yogyakarta. Gudeg itself is a traditional food since the days of ancient Mataram. The name ‘Gudeg’ was came from the way people cooked the food; they stir the ingredients all at once, or in Javanese language is called “angudeg-udeg”.
Gudeg popularity can’t be separated from the role of the society and the newcomer in Yogyakarta. Students who have been studying in Yogyakarta universities have their own cogitation and memories of Yogyakarta. Nostalgic Gustatory, this term reflects the Gudeg phenomenon as the city landmark of Yogyakarta.
People really loves Gudeg and it’s becoming one of the most favorite souvenir once people visit Yogyakarta. Many Gudeng entrepreneur packaged it in various ways; wrapped in papers, leaves, besek ,kendil  and the newest and sophisticated way is Gudeng in a can. Gudeg in a can was successfully innovated by Gudeg Bu Tjitro and LIPI. With this innovation, Gudeg can be carried over long distances and time without using preservatives.
Moreover, the government’s also take a part in Gudeg preservation. Yogyakarta government gives the platform and gathered Gudeg entrepreneurs in a Gudeg food centers.

×
Penulis Utama : Dwi Abadi
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : D0209025
Tahun : 2016
Judul : Daerah Istimewa Gudeg (Film Dokumenter Tentang Riwayat Gudeg Sebagai ikon Kota Jogja)
Edisi :
Imprint : Surakarta - FISIP - 2016
Program Studi : S-1 Ilmu Komunikasi
Kolasi :
Sumber : UNS-FISIP Jur. Ilmu Komunikasi-D0209025-2016
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Drs. Aryanto Budhy S., M.Si,
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. ISIP
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.