×
ABSTRAK
Proses pembelajaran di sekolah belum maksimal menggunakan pembelajaran berbasis masalah oleh sebab itu modul IPA terpadu berbasis masalah (Problem Based Learning) materi bunyi perlu dikembangkan untuk meningkatkan keterampilan berpikir siswa yang masih rendah khususnya keterampilan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan karakteristik modul IPA terpadu berbasis masalah (Problem Based Learning) materi bunyi untuk siswa kelas VIII, 2) memperoleh modul pembelajaran IPA terpadu berbasis masalah (Problem Based Learning) materi bunyi yang layak untuk pembelajaran IPA, 3) mengetahui modul pembelajaran IPA terpadu berbasis masalah (Problem Based Learning) materi bunyi dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development yang dikemukakan oleh Thiagarajan (1974), pengembangan yang digunakan adalah model 4-D (four D model), dengan tahapan Define, Design, Develop, dan Disseminate. Uji coba pemakaian menggunakan one group pretest-posttest design. Instrumen yang digunakan adalah angket dan tes. Analisis data yang digunakan pada tahap define adalah analisis data deskriptif, pada tahap design dengan analisis SK dan KD untuk menentukan desain awal modul, pada tahap develop untuk data hasil validasi modul dan data respon siswa dianalisis dengan menggunakan nilai cut off yang dikonversi menjadi kategori kualitas dengan pedoman skor skala 5, data keterampilan berpikir kritis siswa diuji menggunakan uji paired T-Test dan dihitung dengan N-gain ternormalisasi, dan pada tahap disseminate menggunakan nilai cut off yang dikonversi menjadi kategori kualitas dengan pedoman skor skala 5. Berdasarkan analisis data diperoleh hasil penelitian: 1) modul IPA terpadu berbasis masalah (Problem Based Learning) materi bunyi untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa memiliki ciri yaitu langkah pembelajaran pada modul disesuaikan pada langkah pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning), dan mengintegrasikan keterampilan berpikir kritis pada setiap tahapnya, 2) modul dikategorikan layak karena telah melalui beberapa uji kelayakan. Uji kelayakan modul dinilai oleh 2 validator ahli (materi dan kegrafikan), 2 guru IPA dan 2 teman sejawat. Berdasarkan uji kelayakan modul memiliki kategori layak yang didukung dengan hasil perhitungan yang menunjukkan nilai rata-rata 207,11 lebih besar dari cut off 174. Modul mendapatkan respon dari siswa dan guru dalam proses pembelajaran yang dinilai dari angket respon yang mengategorikan modul baik. Serta didukung dengan hasil disseminate yang diserahkan pada 4 guru yang mengategorikan modul sangat baik, 3) penggunaan modul IPA terpadu berbasis masalah (Problem Based Learning) materi bunyi dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa, pernyataan ini didukung dari hasil perhitungan N-gain tes berpikir kritis sebesar 0,71 dalam kategori tinggi. Kata Kunci: Modul Fisika, Pembelajaran Berbasis Masalah, Keterampilan Berpikir Kritis.