Penulis Utama : Yulian Surya Pratama
NIM / NIP : S851402071
×

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) manakah yang memiliki
kemampuan pemecahan masalah dan komunikasi matematis yang lebih baik antara
siswa yang memperoleh pembelajaran Berbasis Masalah, Think Pair Share atau klasikal
(2) manakah yang memiliki kemampuan pemecahan masalah dan komunikasi matematis
yang lebih baik antara siswa yang memiliki gaya belajar visual, auditorial, dan
kinestetik (3) pada masing-masing gaya belajar, manakah yang memiliki kemampuan
pemecahan masalah dan komunikasi matematis yang lebih baik antara siswa yang
memperoleh pembelajaran Berbasis Masalah, Think Pair Share atau Klasikal (4) pada
masing-masing model pembelajaran, kemampuan pemecahan masalah dan komunikasi
matematis siswa manakah yang lebih baik, siswa yang memiliki gaya belajar visual,
auditorial, atau kinestetik.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan desain faktorial
3?3. Populasi dari penelitian ini adalah keseluruhan siswa kelas VIII SMP tahun
pelajaran 2014/2015 di Kota Metro. Pengambilan sampel dilakukan dengan stratified
cluster random sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 245 orang dengan
rincian 83 siswa untuk kelas problem based learning, 81 siswa untuk kelas think pair
share, dan 81 siswa untuk kelas klasikal. Instrumen yang digunakan untuk
mengumpulkan data adalah tes kemampuan pemecahan masalah dan komunikasi
matematis dan angket gaya belajar. Teknik Analisis data menggunakan Multivariate
Analysis of Variance (MANOVA) dua jalan dengan sel tak sama.
Berdasarkan penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut: (1) a. Siswa yang
memperoleh pembelajaran Problem Based Learning memiliki kemampuan pemecahan
masalah yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang memperoleh pembelajaran
Think Pair Share maupun klasikal, dan siswa yang memperoleh pembelajaran Think
Pair Share dan klasikal memiliki pemecahan masalah yang sama baiknya, b. Siswa
yang memperoleh pembelajaran Problem Based Learning memiliki kemampuan
komunikasi matematis yang sama baiknya dengan siswa yang memperoleh
pembelajaran Think Pair Share, siswa yang memperoleh pembelajaran Problem Based
Learning memiliki kemampuan komunikasi matematis yang lebih baik dibandingkan
dengan siswa yang memperoleh pembelajaran klasikal, dan siswa yang memperoleh
pembelajaran Think Pair Share memiliki kemampuan komunikasi matematis yang sama
baiknya dengan siswa yang memperoleh pembelajaran klasikal. (2). a. Siswa dengan
gaya belajar visual memiliki kemampuan pemecahan masalah yang sama baiknya
dengan siswa yang memiliki gaya belajar auditorial. Siswa dengan gaya belajar visual
memiliki kemampuan pemecahan masalah yang lebih baik dibandingkan siswa yang
memiliki gaya belajar kinestetik, dan siswa dengan gaya belajar auditorial memiliki
kemampuan pemecahan masalah yang sama baiknya dengan siswa yang memilki gaya
belajar kinestetik, b. Siswa dengan gaya belajar visual memiliki kemampuan
komunikasi matematis yang lebih baik dibandingkan siswa yang memilki gaya belajar
auditorial maupun kinestetik, dan siswa dengan gaya belajar auditorial memiliki
kemampuan komunikasi matematika yang sama baiknya dengan siswa yang memilki
gaya belajar kinestetik (3). a. Pada siswa yang mempunyai gaya belajar visual, siswa
yang memperoleh pembelajaran Problem Based Learning memiliki kemampuan
pemecahan masalah yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang memperoleh
pembelajaran Think Pair Share dan Klasikal dan siswa yang memperoleh pembelajaran
Think Pair Share dan Klasikal memiliki kemampuan pemecahan masalah yang sama
baiknya. b. Pada siswa yang mempunyai gaya belajar visual, siswa yang memperoleh
pembelajaran Problem Based Learning dan Think Pair Share memiliki kemampuan
komunikasi matematika yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang memperoleh
pembelajaran Klasikal dan siswa yang memperoleh pembelajaran Problem Based
Learning dan Think Pair Share memiliki kemampuan komunikasi matematis yang sama
baiknya. (4).a. Pada siswa yang memperoleh pembelajaran Problem Based Learning,
siswa yang memiliki gaya belajar visual dan auditorial memiliki kemampuan
pemecahan masalah yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang memiliki gaya
belajar kinestetik dan siswa yang memiliki gaya belajar visual dan auditorial memiliki
kemampuan pemecahan masalah yang sama baiknya. b. Pada siswa yang memperoleh
pembelajaran Problem Based Learning, siswa yang memiliki gaya belajar visual dan
auditorial memiliki kemampuan komunikasi matematis yang lebih baik dibandingkan
dengan siswa yang memilikii gaya belajar kinestetik dan siswa yang memiliki gaya
belajar visual dan auditorial memiliki kemampuan komunikasi matematis yang sama
baiknya.
Kata kunci: Pembelajaran Berbasis Masalah, Think Pair Share, Klasikal, Gaya Belajar
Siswa

 

×
Penulis Utama : Yulian Surya Pratama
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : S851402071
Tahun : 2016
Judul : Perbandingan kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan komunikasi matematis pada siswa yang mendapat pembelajaran berbasis masalah dengan siswa yang mendapat pembelajaran kooperatif tipe think pair share ditinjau dari gaya belajar siswa smp negeri se-kota metro, lampung tahun pelajaran 2014/2015
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2016
Program Studi : S-2 Pendidikan Matematika
Kolasi :
Sumber : UNS-Pascasarjana Prog. Studi Pendidikan Matematika-S.851402071-2016
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof. Dr. Budiyono, M.Sc
2. Drs. Isnandar Slamet, M.Sc, Ph.D
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.