Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui kondisi pariwisata di Kabupaten Klaten pada tahun 1998-2010. 2) Mengetahui perkembangan pariwisata di Kabupaten Klaten tahun 1998-2010. 3) Mengetahui pengaruh pariwisata di Kabupaten Klaten terhadap masyarakat sekitar tahun 1998-2010.
Penelitian ini menggunakan metode historis yaitu heuristik, kritik sumber (kritik intern dan kritik ekstern), interpretasi dan historiografis. Sumber penelitian dikumpulkan melalui studi dokumen, arsip dan wawancara dengan para pelaku sejarah. Sumber primer yang digunakan antara lain arsip instansi pemerintah dan wawancara dengan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Klaten sebagai instansi yang terkait dengan penelitian yang telah dilaksanakan, serta melaksanakan wawancara dengan masyarakat yang terkait langsung dengan kepariwisatan di Kabupaten Klaten dan merasakan dampak yang ditimbulkan dengan adanya obyek pariwisata tersebut dalam periode tahun 1998-2010. Adapun sumber sekunder yang digunakan antara lain buku-buku referensi, artikel, serta penelitian terdahulu yang terkait tentang tema yang diambil.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dinamika sektor pariwisata di Kabupaten Klaten mengalami perkembangan setelah adanya otonomi daerah pada tahun 2001, kepariwisataan Kabupaten Klaten mulai tertata dengan rapi. Pada tahun-tahun berikutnya mulai muncul program-program pemerintah untuk meningkatkan kepariwisataan di Kabupaten Klaten.Terbukti dengan peningkatan jumlah pengunjung di obyek-obyek wisata Kabupaten Klaten dari tahun ketahun. Pariwisata di Kabupaten Klaten memberikan pengaruh besar terhadap pemerintah, masyarakat sekitar serta pihak swasta. Berbagai pengaruh yang muncul diantaranya sebagai penyokong pendapatan asli daerah (PAD), pengaruh terhadap kehidupan sosial ekonomi, sosial budaya masyarakat sekitar, serta berpengaruh terhadap pihak swasta diantaranya tempat hiburan, hotel/penginapan, rumah makan, serta biro perjalanan. Pengaruh pariwisata dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar, seperti di obyek wisata OMAC dan Sunan Pandan Arang mayoritas pedagang berasal dari daerah sekitar obyek wisata.
Kesimpulan yang dapat diampil adalah pada tahun 1998 terjadi peristiwa kerusuhan yang dikenal dengan kerusuhan Orde Baru. Peristiwa ini mengakibatkan dampak pada kepariwisataan di Kabupaten Klaten. Jumlah pengunjung yang mengalami penurunan. Kepariwisataan di Kabupaten Klaten pada tahun 1998 belum tertata dengan baik. Mulai tahun 2001 setelah adanya otonomi daerah kepariwisataan di Kabuaten Klaten mengalami penataan dan pembenahan. Pada tahun 2009 pariwisata di Kabupaten Klaten semakin berkembang dan bertambah jumlah pengunjung. Pada tahun 2009 hingga tahun 2010 perkembangan pariwisata di Kabupaten Klaten begitu nampak, hal ini dibuktikan dengan semakin berkembangnya obyek-obyek wisata yang ada di Kabupaten Klaten.