Penulis Utama : Dwi Erike Stefhani
NIM / NIP : S921102001
×

ABSTRAK
Latar Belakang : Rinosinusitis Kronik (RSK) merupakan inflamasi mukosa hidung dan sinus paranasal dengan jangka waktu gejala ≥ 12 minggu. Faktor risiko terjadinya RSK terbanyak adalah rinitis alergi, infeksi gigi rahang atas, paparan asap rokok. Pada RSK  terjadi proses remodeling, dimana TGF-β memaikan peranan kunci dalam proses ini.
Tujuan : Mengetahui perbedaan kadar TGF-β antara rinitis alergi dengan infeksi gigi rahang atas pada RSK.
Metode dan Penelitian : Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional dengan membandingkan pemeriksaan kadar TGF-β dalam serum darah dengan teknik ELISA antara rinitis alergi dengan infeksi gigi rahang atas pada RSK. Kemudian data dianalisa bivariat dengan uji t independent dan dilanjutkan analisa multivariat dengan uji regresi linier.
Hasil Penelitian : Sampel penelitian berjumlah 32 dengan perempuan sebanyak 18 pasien (56,2%) dan laki-laki sebanyak 14 pasien (43,8%).Hasil rata-rata kadar TGF-β  rinitis alergi pada RSK  42929,68 ? 14532,60 pg/ml dan infeksi gigi rahang atas pada RSK 57161,68 ? 16547,95 pg/ml. Hasil analisa kadar TGF-β rinitis alergi pada RSK secara signifikan lebih rendah dari infeksi gigi rahang atas pada RSK, setelah mengendalikan faktor perancu (paparan asap rokok) (p = 0,042).
Kesimpulan : Kadar TGF-? rinitis alergi pada RSK lebih rendah secara signifikan dibandingkan dengan infeksi gigi rahang atas pada RSK.
Kata Kunci : TGF-?, Rinitis Alergi, Infeksi Gigi Rahang Atas, Rinosinusitis Kronik.
ABSTRACT
Background : Chronic rhinosinusitis (CRS) is an inflammation of the mucosa of the nose and paranasal sinuses with a period of ≥ 12 weeks of symptoms. The most common risk factors of CRS is rhinitis allergy, dental infection of the upper jaw, exposure to cigarette smoke. In the remodeling process occurs with CRS, TGF-β played a key role in this process.
Objective : To determine differences in the levels of TGF-β between rhinitis  allergy with dental infections of the upper jaw on CRS.
Methods : This study used cross sectional design checks by comparing the levels of TGF-β in the blood serum with the ELISA technique between rhinitis allergy with dental infections of the upper jaw on CRS. Then the data were analyzed by independent t test bivariate and followed by  analysis multivariate linear regression.
Results : Total samples included 32, women 18 patients (56.2%) and men 14 patients (43.8%). Mean levels of TGF-β on rhinitis allergy  on CRS 42929,68 ? 14532,60 pg/ml and dental infection of the  upper jaw on CRS were 57161,68 ? 16547,95 pg/ml.  Analisys results for the levels of TGF-β on rhinitis allergy on CRS  is significantly lower than dental infections of the upper jaw on CRS, after controlling for confounding factors (exposure to cigarette smoke) (p = 0.042).
Conclusions: Levels of TGF-? rhinitis allergy on CRS significantly lower than dental infection of the upper jaw on CRS.
Key Words : TGF-?, Rhinitis Allergy, Dental Infection of The Upper Jaw, Chronic Rhinosinusitis.

×
Penulis Utama : Dwi Erike Stefhani
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : S921102001
Tahun : 2016
Judul : Perbedaan Kadar Transforming Growth Factor Beta (TGF-?) Antara Rinitis Alergi dan Infeksi Gigi Rahang Atas pada Rinosinusitis Kronik
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2016
Program Studi : PPDS THT
Kolasi :
Sumber : UNS-Pascasarjana Prodi. Dokter Spesialis-S921102001-2016
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. dr. Hj. Sarwastuti Hendradewi, Sp T.H.T.K.L, Msi. Med
2. dr. Putu Wijaya Kandhi, Sp. T.H.T.K.L
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.