Penulis Utama : Robertus Gara
NIM / NIP : S251408010
×

Partisipasi politik masyarakat dalam Pemilu legislatif merupakan proses demokrasi dalam meningkatkan kesadaran serta keikutsertaan masyarakat untuk memilih wakil rakyatnya berdasarkan hati nurani tanpa ada desakan dari orang lain. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui partisipasi politik masyarakat Kecamatan Bajawa dalam pemilihan umum Legislatif, dan faktor-faktor yang mempengaruhi meningkatnya partisipasi politik masyarakat pada Pemilu Legislatif 2014.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan bermetodekan studi kasus yang berlokasi di Kecamatan Bajawa sebab daerah ini merupakan salah satu barometer perkembangan kehidupan sosial, ekonomi, politik dan budaya baik lokal maupun tingkat nasional sebab letaknya berada di daerah kawasan perkotaan yaitu Kota Bajawa. Penelitian ini mempraktikan pemikiran Georg Herbert Mead yang dipopulerkan Herbert Blumer tentang Interaksionisme Simbolis. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling, sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan observasi secara langsung dan wawancara mendalam. Validitas data menggunakan teknik triangulasi dan analisis data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 2 bentuk partisipasi politik pada masyarakat ini yaitu partisipasi berdasarkan sukarela dan partisipasi berdasarkan cara keterlibatan. Partisipasi berdasarkan sukarela pada masyarakat Kecamatan Bajawa memiliki dua tipe yaitu Partisipasi terikat/terpaksa yaitu partisipasi yang sifat memilihnya dilihat dari Caleg yang masih berstatus keluarga guna mengangkat martabat pada status sosial dalam lingkungan masyarakat, dan partisipasi bebas yang berpengaruh pada tindakan memilih diantaranya pemilih tradisional dan pemilih rasional. Pemilih tradisional pada masyarakat ini adalah dalam menentukan sosok figur dilihat dari kontribusi baik dalam bentuk barang maupun jasa, sedangkan pilihan rasional yaitu selain memilih secara tradisional namun figur ini harus mencapai 4 persyaratan sebagai indikator yaitu berkapasitas intelektual, kapasitas moral, kapasitas skill politik, dan kapasitas pemaknaan teks. Partisipasi berdasarkan cara keterlibatan langsung yaitu dilihat dari keikutsertaannya dalam bersosialisasi, ikut serta dalam kampanye dan menggunakan atribut berupa alat peraga seperti baliho, poster, kalender, stiker dan kostum. Sedangkan keterlibatan tidak langsung bias dilihat dari seseorang yang menyerahkan kartu pemilu pada orang lain yang akan menjadi keterwakilan dalam memilih. Terdapat pula beberapa faktor yang mempengaruhi partisipasi politik masyarakat ini yaitu faktor pendukung dan faktor penghambat. Faktor pendukung diantaranya terjadinya pendidikan politik, memaksimalkan fungsi partai, memaksimalkan fungsi partai oleh penyelenggara Pemilu, dan memaksimalkan partisipasi pemilih pemula.Sedangkan faktor penghambatnya adalah terjadinya golput dari pemilu itu yang dipengaruhi oleh golput teknis, golput teknis politis, golput politis, dan golput idiologis.
Kata Kunci: partisipasi politik, masyarakat, pemilu legislatif

 

×
Penulis Utama : Robertus Gara
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : S251408010
Tahun : 2016
Judul : Partisipasi politik masyarakat dalam pemilu legislatif 2014 di Kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada (Studi Kasus Tentang Pemilihan Umum Calon Anggota Legislatif dengan Menggunakan Pendekatan Interaksionisme Simbolis)
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2016
Program Studi : S-2 Sosiologi
Kolasi :
Sumber : UNS-Pascasarjana Prog. Studi Sosiologi-S.251408010-2016
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof. Dr. RB. Soemanto, MA
2. Drs. Y. Slamet, M.SC., Ph.D
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.