Perbedaan penurunan muka tanah dapat mengakibatkan struktur kontruksi diatasnyamenjadi tidak stabil atau rusak. Permasalahan yang diakibatkan penurunan tanah sepertiterlihat di daerah Tanon, Sragen, antara lain pada musim hujan bersifat lembek dandaya dukung menjadi rendah, retak-retak pada dinding rumah, jalan bergelombang sertapenurunan badan jalan. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh elektroosmosispada tanah Tanon ditinjau dari parameter Indeks kemampatan (Cc), koefesienkonsolidasi (Cv), mengetahui pengaruh variasi beda potensial dan mengetahui waktuoptimum kinerja elektroosmosis.Metode elektroosmosis merupakan metode drainase menggunakan listrik arus searahyang bertujuan mengurangi kandungan air dalam tanah. Pada pengujian inimenggunakan model fisik berbentuk box kaca berukuran 40 × 30 × 15 cm danlempengan tembaga sebagai penghantar arus listrik. Sampel model dialiri listrik searah(DC) dengan beda potensial 0; 4,5; 9 dan 12 volt serta dilakukan penerapan tanpapreloading dan dengan preloading. Bahan tambah yang digunakan adalah abu ampastebu sebanyak 10% dari berat sampel tanah.Hasil dari analisis menunjukan tanpa elektroosmosis nilai Cc sebesar 0,262 dan Cvsebesar 0,060. Sedangkan dengan metode elektroosmosis Nilai Cc pada tegangan 4,5volt; 9 volt dan 12 volt berturut-turut 0,209; 0,203; 0,198 dan Nilai Cv pada tegangan4,5 volt; 9 volt dan 12 volt berturut-turut 0,064; 0,065; 0,067. Pada metodeelektroosmosis dengan penambahan abu ampas tebu dapat digunakan untuk perbaikantanah lempung .Kata-kata kunci : Tanon, Elektroosmosis, abu ampas tebu, Konsolidasi.