Pendidikan inklusi masih merupakan hal yang baru dan dilingkupi banyakpermasalahan dalam layanan pendidikan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh penandaan (signifikasi), penguasaan sumber daya (dominasi), danlegitimasi pendidikan inklusi terhadap inklusivitas pendidikan serta mengetahui bentukbentukpenandaan (signifikasi), penguasaan sumber daya (dominasi), dan legitimasi dalampenyelenggaraan pendidikan inklusi di limabelas Sekolah Dasar di Kota Surakarta.Penelitian ini menggunakan metode gabungan kuantitatif dan kualitatif denganstrategi embedded konkuren, artinya metode sekunder yang kurang diprioritaskanditancapkan ke dalam metode yang lebih dominan. Pengumpulan data menggunakankuesioner, wawancara dan observasi. Subyek penelitian adalah guru dengan derajatkepercayaan 95%, sampel kuantitatif sejumlah 246 responden. Informan untuk datakualitatif sebanyak 17 orang dipilih secara purposive, ditetapkan melalui maximumvariation sampling. Analisis menggunakan regresi linear sederhana dan regresi linear gandayang dilengkapi dengan deskripsi data kualitatif. Peneliti menggunakan teori strukturasidari Anthony Giddens.Hasil penelitian menunjukkan bahwa inklusivitas pendidikan berada pada kategorirendah karena pencapaian dari penandaan (signifikasi), penguasaan sumber daya(dominasi), legitimasi tentang pendidikan inklui berada pada kategori rendah. Hasilpenghitungan regresi linear menunjukkan bahwa hubungan antara penandaan (signifikasi)dengan inklusivitas pendidikan cukup kuat, positif, besarnya kontribusi yang disumbangkan59,2%. Hubungan antara penguasaan sumber daya (dominasi) dengan inklusivitaspendidikan cukup kuat, positif, besarnya kontribusi yang disumbangkan 77,3%. Hubunganantara legitimasi dengan inklusivitas pendidikan cukup kuat, positif, besarnya kontribusiyang disumbangkan terhadap inklusivitas pendidikan 66,6%. Hasil penghitungan regresiganda menunjukkan bahwa hubungan antara penandaan (signifikasi), penguasaan sumberdaya (dominasi) dan legitimasi secara simultan kuat, positif, besarnya kontribusi yangdisumbangkan terhadap inklusivitas pendidikan 81%. Bentuk penandaan (signifikasi),penguasaan sumber daya (dominasi) dan legitimasi pendidikan inklusi yang non fisik,seperti budaya kerja dan nilai-nilai keyakinan agama yang turut mempengaruhi inklusivitaspendidikan.Kata kunci: penandaan (signifikasi), penguasaan sumber daya (dominasi), legitimasi,inklusivitas, struktur, strukturasi