×
Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu 1) Bagaimana status isolek di Kecamatan Giriwoyo, Punung, dan Pringkuku berdasarkan penghitungan dialektometri fonologis dan leksikal? 2) Bagaimana deskripsi isolek di Kecamatan Giriwoyo, Punung, dan Pringkuku secara fonologis dan leksikal? 3) Bagaimana gambaran persebaran isolek di Kecamatan Giriwoyo, Punung, dan Pringkuku dalam peta bahasa?
Tujuan penelitian ini adalah 1) Memperlihatkan status isolek di Kecamatan Giriwoyo, Punung, dan Pringkuku dengan penghitungan dialektometri fonologis dan leksikal, 2) Mendeskripsikan wujud isolek di Kecamatan Giriwoyo, Punung, dan Pringkuku secara fonologis dan leksikal, 3) Menggambarkan sebaran geografis isolek di Kecamatan Giriwoyo, Punung, dan Pringkuku dengan peta bahasa.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan baik kualitatif maupun kuantitatif. Objek penelitian ini adalah masyarakat Kecamatan Giriwoyo, Punung, dan Pringkuku yang memiliki isolek Jawa bervariasi. Data penelitian ini berupa tuturan masyarakat Kecamatan Giriwoyo, Punung, dan Pringkuku yang diambil dengan teknik purposive sampling. Sumber data penelitian ini adalah informan terpilih yang memenuhi persyaratan. Adanya daftar pertanyaan Nothofer berupa 838 glos kata, frasa, dan kalimat dijadikan instrumen untuk mendapatkan data yang diperlukan.
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode simak dan cakap. Metode simak memiliki beberapa teknik yaitu teknik sadap, simak libat cakap, simak libat bebas cakap, rekam, dan catat. Metode cakap memiliki teknik yaitu teknik pancing dan teknik cakap semuka. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pemahaman timbal balik dan metode dialektometri.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) penghitungan dialektometri dan permutasi fonologis maupun leksikal menunjukkan status tertinggi isolek adalah beda subdialek, status terendah adalah tidak ada perbedaan (leksikal) dan beda wicara (fonologis); 2) deskripsi perbedaan leksikal menunjukkan 338 beda leksikal yang disebabkan adanya perbedaan budaya, faktor usia informan, dan usaha untuk memudahkan pelafalan dengan berbagai gejala bahasa; deskripsi perbedaan fonologis memperlihatkan 218 glos beda fonologis dengan adanya variasi melalui tiga proses yaitu penambahan, pengurangan, dan perubahan; variasi fonologis juga terjadi dalam bentuk fonem maupun silaba; 3) terdapat 338 peta mandiri, berdasarkan jumlah perbedaan leksikal, yang menggambarkan keadaan isolek di daerah penelitian dan satu peta berkas isoglos yang merupakan penggabungan dari 338 peta mandiri