×
ABSTRAK
Pembangunan jalan secara umum menggunakan perkerasan lentur dan perkerasan kaku yang kedap air, sehingga pada musim hujan akan terdapat genangan air di permukaan jalan. Genangan air di atas lapisan perkerasan yang terjadi setelah hujan akan mengganggu kelancaran lalu lintas dan dapat menimbulkan terjadinya kerusakan pada perkerasan jalan. Penggunaan beton berpori diharapkan dapat meresapkan air ke dalam tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya workabilitas, kuat tekan, porositas, dan permeabilitas beton berpori, serta untuk mengetahui kelayakan beton berpori sebagai bahan konstruksi jalan. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode eksperimen, yaitu dengan menggunakan batu pecah dengan gradasi yang berbeda pada mix desain. Batu pecah yang digunakan adalah batu dengan gradasi seragam 1-2 cm dan 2-3 cm. Agregat halus yang digunakan sebesar 30% dari proporsi agregat halus beton
normal. Faktor air semen (FAS) yang dipakai pada mix design sebesar 0,45. Pengujian workabilitas dilakukan setelah beton segar selesai dicampur dengan komposisi sesuai mix design. Pengujian kuat tekan, porositas, dan permeabilitas dengan metode falling head water permeability test dilakukan pada umur beton 28 hari. Dari hasil analisis dengan metode kualitatif, beton berpori dengan batu pecah gradasi 1-2 dan 2-3 dengan variasi FAS 0,45, didapat nilai kuat tekan tertinggi pada campuran agregat 1-2 sebesar 10,584 MPa. Porositas tertinggi terjadi pada campuran agregat 1-2 sebesar 21,758 % (Metode VIM). Permeeabilitas horisontal tertinggi terjadi pada campuran agregat 1-2 sebesar 1,711 cm/dt. Permeabilitas secara vertikal tertinggi terjadi pada campuran 1-2 dengan nilai 0,448 cm/dt. Jadi dari hasil analisis beton berpori yang kuat dan terjaga nilai porositasnya adalah beton berpori dengan campuran agregat 1-2. Kata kunci : beton berpori, FAS, gradasi seragam 1-2 dan 2-3, workabilitas, kuat tekan, porositas, permeabilitas metode falling head permebility